Rotan dan anyaman adalah warisan alam yang punya daya tarik unik. Material ini dipilih karena fleksibilitasnya, ringan, serta menghadirkan kesan hangat dan alami. Tak heran jika furnitur, dekorasi, hingga kerajinan rumah tangga banyak menggunakan rotan. Namun, sayangnya pesona alami rotan berisiko rusak akibat jamur. Kondisi lembap, penyimpanan yang salah, dan perawatan yang kurang tepat membuat […]

Bau apek pada kayu sering muncul sebagai tanda adanya serangan jamur. Spora jamur mengeluarkan bau tak sedap yang mengganggu kenyaman. Tidak hanya itu, bau ini juga menjadi peringatan bahwa kayu berisiko rusak, lapuk, yang akhirnya menurunkan nilai jual. Untuk itulah diperlukan perlakuan khusus agar kayu tetap bersih, sehat, dan bernilai. Penyebab Bau Jamur pada Kayu Ada

Efektifitas anti jamur kayu tergantung pada kandungan bahan aktif di dalamnya. Terdapat berbagai bahan aktif yang berfungsi sebagai anti jamur diantaranya ada diuron, carbendazim, benzothiazole, asam fosfit, azakonazol, klorotalonil, metalaksil, dan masih banyak lainnya. Mengetahui bahan aktif pada anti jamur kayu membantu Anda memilih pengawet yang tepat. Setiap bahan aktif anti jamur mempunyai tingkat efektivitas

Seberapa penting anti jamur kayu? Tentu sangat penting. Proses mengolah kayu tidak sebatas finishing dengan plitur atau pernis. Tanpa adanya perlindungan, kayu berisiko besar terserang jamur yang memunculkan noda. Bahkan sebagian jamur merusak struktur hingga membuatnya lapuk. Fungsi anti jamur kayu cukup luas dari mencegah kerusakan sampai menjaga estetika dan nilai jual. Mari pelajari 5

Pengawetan kayu tidak hanya dilakukan sebelum atau sesudah finishing. Justru setelah kayu ditebang perlindungan dengan anti jamur sangat dibutuhkan. Kondisi kayu pada saat masih segar menyimpan banyak kadar air dan nutrisi, sangat rentan terserang jamur, terutama blue stain, black stain dan white stain. Jika tidak diberi anti jamur maka akan timbul bercak noda yang merugikan.

Furniture taman atau garden furniture biasanya berupa kursi atau meja kayu. Dengan adanya furniture di area taman, kita bisa bersantai menikmati alam sekitar. Penempatannya di outdoor sepanjang waktu, tentu tak bisa lepas dari paparan hujan. Kayu yang selalu basah akibat hujan lama-kelamaan akan lembap. Apalagi jika cat sudah terkelupas, retak atau pudar akibat panas matahari.

Industri mebel yang sukses akan menghasilkan furniture yang awet dan bernilai tinggi. Keawetan ini salah satunya ditentukan oleh jenis kayu yang dipakai. Secara umum, kayu terbagi dalam kelas awet I, II, III, dan IV. Kayu kelas awet I dan II tergolong tahan lama, sementara, kayu kelas III dan IV lebih rentan terserang jamur. Jenis kayu

Furniture atau kayu sering kali disimpan di dalam gudang. Gudang dianggap aman, tidak mengganggu pandangan, serta rumah tetap bisa terasa lapang. Namun, kenyataannya kondisi kelembapan yang tinggi, minim sirkulasi udara, dan ruang yang kotor justru menjadi surga bagi jamur. Jika terlanjur berjamur, akan muncul noda yang merusak tampilan furniture hingga menurunkan kualitas produk. Lebih buruk