Penyebab kerusakan kayu bisa juga terjadi pada saat proses pengeringan. Saat proses ini, terdapat 3 faktor utama yang kerap menjadi penyebabnya. Apa saja ketiga faktor tersebut?
Penyebab Kerusakan Kayu Saat Proses Pengeringan
Proses pengeringan adalah hal yang penting dalam treatment kayu. Pengeringan dilakukan setelah kayu selesai ditreatment. Namun dalam proses ini, potensi kerusakan kayu juga dapat terjadi.
Apa saja yang menyebabkan hal tersebut? Sebagian besar, kerusakan kayu pada proses pengeringan terjadi karena 3 faktor.
1. Penyusutan Kayu
Pada saat melakukan proses pengeringan, kayu seringkali mengalami penyusutan. Terjadinya penyusutan kayu dapat dikarenakan dalam proses pengeringan tidak dilakukan dengan hati-hati.
Kerusakan akibat penyusutan kayu adalah yang paling sering terjadi pada proses pengeringan. Seringkali, suhu saat proses pengeringan terlalu tinggi dan kelembapan menurun drastis.
Susutnya kayu bisa terjadi pada semua jenis kayu, yang bahkan pada saat sebelum dikeringkan tidak terjadi masalah berupa penyusutan maupun retakan.
Untuk kayu-kayu yang sudah retak dan mengalami penyusutan sebelum dilakukan pengeringan perlu perhatian khusus. Suhu yang digunakan dalam proses pengeringan sangat penting agar tidak terjadi kerusakan kayu yang berakibat buruk nantinya.
Dikutip dari zegahutan.com, menurut Dumanau (1990), ada beberapa kerusakan yang serupa pada kayu karena penyusutan. Di antaranya:
- Pecah pada bagian ujung dan permukaan
- Titik pecah dimulai dari ujung lalu menjalar ke seluruh bagian kayu
- Keretakan pada bagian dalam kayu
- Menggelinjang
- Cupping atau berbentuk seperti mangkok karena ada lengkungan pada bagian lebar kayu yang merubah bentuknya
- Bowing atau berbentuk seperti busur karena terjadi perubahan bentuk berupa lengkungan pada panjang kayu
- Adanya perubahan bentuk pada penampang kayu
2. Serangan Jamur Pembusuk
Selanjutnya, penyebab rusaknya kayu saat proses pengeringan bisa diakibatkan oleh serangan dari jamur pembusuk. Biasanya, kerusakan karena faktor ini sudah terjadi sejak permulaan proses pengeringan dilakukan.
Jamur pembusuk kayu sebenarnya sudah melekat pada kayu sebelum dilakukannya proses pengeringan. Hal ini menyebabkan potensi kerusakan yang ditimbulkannya dapat semakin besar. Bagian kayu yang paling sering terkena serangan jamur ini adalah bagian gubalnya.
Untuk dapat mengendali kerusakan kayu akibat faktor ini, bisa dilakukan dengan peningkatan suhu pada proses pengeringan. Hal tersebut penting untuk dilakukan terutama pada kayu yang sudah terkena serangan jamur sebelumnya.
Kerusakan pada warna kayu juga berpengaruh pada kondisi mekanik kayu. Sifat mekanik pada kayu dapat mengalami penurunan karena hal ini.
Jika ada masalah dengan hal tersebut, tentu alasan penggunaannya juga bisa berkurang. Saat hal tersebut benar-benar terjadi, nilai jual kayu juga mengalami penurunan.
3. Kandungan Bahan Kimia yang Ada di Dalam Kayu
Terdapat beberapa zat yang terkandung di dalam kayu, salah satunya adalah zat ekstraktif. Dengan terjadinya reaksi kimia, zat ekstraktif dapat menyebabkan perubahan warna pada kayu.
Ada beberapa variasi terkait perubahan warna yang terjadi pada kayu karena zat tersebut. Yaitu dimulai dari warna-warna terang smpai yang gelap.
Perubahan yang terjadi akibat kandungan bahan kimia alami dalam kayu ini sebenarnya memang tidak berpengaruh pada kekuatan kayu. Namun tetap saja, hal ini tidak enak dipandang karena mengurangi estetika kayu. Sehingga, ketika nilai estetikanya menurun, tentu daya tarik untuk penggunaannya juga dapat mengalami penurunan.
Pentingnya Penggunaan Wood Preservative pada Treatment Kayu
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, proses pengeringan biasa dilakukan setelah kayu ditreatment. Treatment pada kayu dilakukan dengan bantuan penggunaan produk pengawet atau wood preservative.
Saat akan menggunakan bahan pengawet untuk treatment kayu, usahakan untuk memperhatikan kandungan bahan kimia yang ada di dalam produk tersebut.
Bahan kimia yang berbahaya juga dapat menjadi penyebab kerusakan pada kayu. Termasuk kerusakan yang terjadi pada proses pengeringan.
Untuk menghindarinya, Anda bisa menggunakan produk yang aman dan ramah lingkungan. Usahakan untuk menggunakan produk yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya bagi kayu.
Anda dapat mengandalkan produk-produk wood preservative dari Biocide. Pengawetan dan perawatan kayu terkait masalah serangan jamur, hama, dan sejenisnya bisa ditangani dengan Biocide.
Salah satu produk andalan yang bisa Anda gunakan adalah Biocide Wood Fungicide. Produk tersebut dapat diandalkan untuk mengatasi serangan jamur yang berpotensi terjadi kapan saja.
Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa penggunaan produk-produk wood preservative untuk kebutuhan peningkatan dan perbaikan kualitas kayu sangat dibutuhkan. Terlebih dengan memperhatikan penggunaan produk yang aman dan ramah lingkungan seperti Biocide.
Di Manakah Anda Bisa Mendapat Produk Anti Jamur Berkualitas Ini?
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau pemesanan mengenai produk ini, silahkan hubungi kami melalui kontak di website ini, atau melaui e-mail di info.bioindustries@gmail.com.
Anda dapat membeli seluruh varian produk dari Bio Industri Omnipresen secara online melalui beberapa kanal marketplace kami berikut ini.
Anda juga bisa membeli seluruh produk dari Bio Industri Omnipresen secara langsung di beberapa service point kami berikut ini:
Bio Center Yogyakarta
Phone / fax: 0274 388301
Hp / WhatsApp: Klik di Sini
e-mail: info@bioindustries.co.id
Bio Service Point Jepara
Phone: 0291 598992
e-mail: info@bioindustries.co.id
Bio Service Point Cirebon
Phone: 0231 320759
e-mail: info@bioindustries.co.id