Teknik pengawetan kayu dapat dilakukan dengan beberapa cara. Usaha pengawetan kayu sendiri sejatinya dimaksudkan agar usia pakai produk tersebut bertahan lebih lama. Pasalnya, kayu sebagai material organik rentan mengalami kerusakan akibat serangan biotik (jamur, serangga) maupun abiotik.
Dengan demikian, usaha pengawetan kayu bukanlah satu usaha tunggal yang dilakukan sekali waktu.Usaha ini harus dimaintenance pada saat kayu masih berbentuk gelondongan hingga kayu difinishing.
Berikut ini beberapa teknik pengawetan kayu sebelum proses finishing dan masih harus disimpan atau diolah lebih lanjut.
Vakum Tekan
Proses ini memanfaatkan mesin vakum tekan dengan komponen ruang treatment di dalamnya. Kayu-kayu dimasukkan dalam ruang tersebut bersama dengan larutan bahan pengawet. Udara kemudian dibuat vakum dan tekanan diatur sedemikian rupa, sehingga larutan pengawet merasuk ke dalam substrat kayu.
Kelebihannya, peresapan bisa diatur. Bila kita bisa mengenali karakter kayunya, bukan tak mungkin kita bisa menentukan kedalaman penetrasi bahan pengawet. Namun kekurangannya, alat vakum tekan sangat mahal. Alat ini tidak feasible dibeli petani kayu perorangan. Pengoperasiannya juga membutuhkan tenaga ahli dan sebuah tim tersendiri. Sebab tiap kayu perlu ditangani secara berbeda-beda.
Perendaman
Teknik pengawetan kayu dengan cara perendaman bisa diaplikasikan dengan beberapa cara. Misalnya saja rendaman panas, dingin, hingga kombinasi panas dingin. Proses ini sangat tergantung dari konsentrasi larutan dan lama proses perendaman.
Sebenarnya teknik rendaman mirip dengan teknik vakum tekan. Hanya saja, di sini tidak digunakan alat yang mahal tersebut.
Dus, penetrasi zat pengawet ke substrat kayu ditentukan oleh kemampuan kita menentukan konsentrasi larutan. Bila konsentrasinya kurang tinggi, penetrasi bisa saja tidak terjadi.
Untuk memaksimalkan hasil, pengeringan kayu krusial dilakukan dalam metode ini. Namun kelebihannya, teknik pengawetan ini lebih murah dengan hasil yang cukup efektif.
Teknik Pengawetan Kayu Pengkuasan dan Spray
Proses pengkuasan dan spray (penyemprotan) dilakukan dengan cara membuat larutan pengawet terlebih dahulu. Larutan ini selanjutnya dikuaskan atau dispray. Kedua cara ini tergolong sebagai cara dengan efektivitas paling rendah. Cara spraying bahkan dianggap beresiko karena menghamburkan larutan pengawet ke udara.
Teknik Pengawetan Kayu Saat Proses Finishing
Setelah kayu-kayu diawetkan dengan salah satu cara yang disebut di atas, umumnya kayu akan disimpan atau dikirim untuk kemudian diolah. Pada masa ini, hal-hal yang wajib menjadi perhatian adalah:
- Kelembaban kontainer/gudang
- Kebersihan lokasi peletakan kayu
- Penggunaan penyerap kelembaban seperti Container Desicant Pole
Ketiga faktor tersebut penting dilakukan karena pada masa pengiriman/penyimpanan, ancaman jamur permukaan sangat tinggi. Kalau fungisida yang diaplikasikan pada masa awal treatment pengawetan kayu sudah bagus, ancaman tersebut jelas akan menurun. Tapi tetap saja penjagaan kelembaban harus diusahakan. Sebab, substrat kayu dapat rusak ketika terpapar lingkungan lembab. Densitas kayu berkurang sehingga kekokohannya ikut menurun.
Saat proses finishing, ancaman kerusakan kembali harus diantisipasi. Lapisan coating cat merupakan lapisan yang rentan digunakan jamur untuk hidup. Karenanya penggunaan film preservative atau anti jamur pada lapisan coating/plester/cat sebaiknya digunakan.
Produk yang Kami Sarankan untuk Optimalisasi Teknik Pengawetan Kayu
Kami secara khusus menyediakan produk fungisida untuk menunjang aplikasi berbagai teknik pengawetan di atas. Produk-produk yang kami sarankan dan juga kami sediakan adalah:
1. BioCide Wood Fungicide
BioCide Wood Fungicide adalah fungisida sekaligus bakterisida. Produk ini bisa digunakan untuk melindungi kayu dari jamur stain dan juga bakteri yang menyebabkan dekomposisi atau pelapukan pada kayu.
Produk ini kami sarankan untuk petani kayu dan semua pelaku usaha di bidang perkayuan. Sebab keberadaan jamur stain maupun bakteri pembusuk bisa menyebabkan kerugian serius. Apalagi jamur stain yang menyebabkan noda jelek pada permukaan kayu.
2. BioCide SFP
BioCide Surface Film Preservative bisa digunakan sebagai pengawet kayu dalam proses finishing. Lantaran, fungisida ini memang dapat dicampurkan ke bahan cat.
Dengan menggunakan BioCide SFP, lapisan cat akan sangat tahan jamur sehingga perlindungan yang diberikan sangatlah baik. Dan yang tak kalah menarik, BioCide SFP juga bisa digunakan sebagai pelindung terhadap serangan lumut. Dus, Anda bisa menggunakannya pada finishing outdoor yang memang rentan sekali pada serangan lumut.
BioCide SFP juga bisa dipakai sebagai pembasmi jamur dan lumut yang terlanjur tumbuh. Karena itu, sediakanlah produk ini untuk melindungi produk-produk kayu Anda.
3. Penyerap Kelembaban
Selain menyediakan fungisida, kami juga menyediakan penyerap kelembaban untuk Anda gunakan. Terdapat dua jenis penyerap kelembaban yang tersedia, yaitu:
- Silica gel. Silica gel adalah penyerap kelembaban berbentuk kecil. Sekiranya Anda membuat kerajinan kayu dan serat alam seperti bunga dari pelepah pisang hingga tas pandan, gunakanlah silica kami. Silica kami bukan hanya sangat efektif namun juga aman sekali digunakan. Sebab silica kami adalah silica yang diambil dari mineral alam yang diseleksi secara ketat.
- Container desiccant. Bila Anda butuh penyerap kelembaban dalam ruangan atau kontainer, maka Anda bisa menggunakan container desiccant pole. Sama seperti silica, produk ini akan menghambat dan bahkan mencegah tumbuhnya jamur. Bila Anda pengusaha mebel atau memproduksi produk organic berukuran besar, maka gunakanlah container desiccant untuk gudang dan kontainer.
Kontak dan Pemesanan
Kualitas produk yang kami sarankan tidak perlu diragukan lagi. Sebab produk kami telah diandalkan berbagai perusahaan dengan tujuan ekspor.
Silahkan hubungi kami via kontak yang disediakan. Anda isa mengontak kami via email, WA, atau telepon. Bila Anda berkehendak bertemu dengan tim kami, Anda bisa ke Bio Service Point di Yogyakarta, Jepara, dan Cirebon. Dan bila memungkinkan, tim kami bisa bertandang ke perusahaan Anda.
Semoga informasi mengenai teknik pengawetan kayu ini bermanfaat.