Proses pengawetan kayu albasia bertujuan agar material tersebut tahan jamur maupun serangga perusak kayu. Karenanya, salah satu bahan yang harus dipersiapkan sekaligus dipilih dengan cermat ialah fungisida pengawet kayu albasia.
Minat masyarakat terhadap kayu albasia semakin tinggi. Albasia atau yang biasa disebut sengon memiliki banyak keunggulan yang membuatnya menarik. Satu yang jelas, harga kayu ini tergolong murah sehingga bisa menjadi alternative tersendiri bagi masyarakat.
Di mata industri pengolahan kayu pun, albasia masih menjadi komoditas penting. Selain karena minat masyarakat yang dijelaskan di atas, kayu ini disukai karena masa penanamannya yang singkat. Jadi profit yang didapat bisa lebih mudah dimaksimalkan.
Baca Juga : Apa Keunggulan Fungisida? Bagaimana Cara Menggunakanya?
Sayangnya, pemanfaatan kayu albasia ini bukannya tak memiliki tantangan. Jamur adalah salah satu momok yang harus diwaspadai. Sifat kayu albasia yang lunak, mengandung banyak air, dan penuh nutrisi membuatnya menjadi sasaran empuk berbagai jenis jamur. Treatment pengawetan dengan fungisida pun wajib dilakukan. Tapi apa fungisida pengawet kayu albasia yang kualitasnya bagus?
Fungisida Pengawet Kayu Albasia yang Kami Anjurkan
Untuk disebut “bagus”, tentu saja sebuah produk harus memiliki kriteria tersendiri. Pada fungisida atau antijamur yang nantinya akan digunakan sebagai pengawet kayu albasia, maka setidaknya beberapa kriteria ini harus bisa dipenuhi:
- Efektif dan efisien
- Tahan lama
- Relatif aman bagi pekerja
- Spektrum organisme luas
- Terjangkau
- Aplikasi mudah dan murah
Berdasarkan keenam kriteria di atas, BioCide Wood Fungicide menjadi fungisida paling bagus dibanding produk serupa lainnya. BioCide Wood Fungicide memanfaatkan bahan aktif methylene bis tiosianate dan 2-thiocyanomethyl tiobenzothiaole (MBT/TCMBT). Produk ini sangat sesuai untuk pengawetan kayu sengon yang rentan terserang jamur noda seperti blue stain, white stain, black stain, dst. Di luar itu, produk ini juga mudah digunakan dan bisa diaplikasikan dengan berbagai metode.
Obat lain untuk memberikan proteksi lebih pada kayu sengon ialah BioCide Surface Film Preservative. BioCide Surface Film Preservative memiliki zat aktif Diuron dan Canbendazim Calcium bis (dodecylbenzenesulfonate). Produk ini diaplikasikan dengan cara dicampur ke dalam cat untuk menciptakan lapisan cat yang sangat tahan terhadap serangan jamur.
Dengan aplikasi kedua fungisida pengawet kayu albasia di atas, tentu saja produk yang dihasilkan akan jauh lebih berkualitas!