Banyak di antara kita yang mungkin bertanya-tanya mengenai apa arti dari istilah serat kayu. Di artikel ini, antijamur.net akan mengupas lengkap mengenai wood grain, dari pengertian sampai tipe-tipenya.
Apa sih Artinya?
Serat kayu dalam Bahasa Inggris biasa disebut wood grain. Istilah ini mengacu pada garis-garis yang bisa terlihat ketika kita memotong kayu. Pola ini terbentuk karena pohon berkayu melakukan pertumbuhan melebar tiap tahunnya. Karakter tiap spesies pohon ketika tumbuh pun sudah pasti akan memengaruhi bagaimana pola serat yang dihasilkan. Sebagai contoh, pertumbuhan yang konsisten dan memiliki arah yang sama akan menghasilkan pola serat yang lurus.
Baca Juga : Desain Furniture Industrial yang Populer Tahun 2010 an
Dalam industri woodworking, tipe pola serat sangat memengaruhi keindahan sampai kekuatan kayu terkait. Bahkan mudah tidaknya kayu digunakan pun dipengaruhi oleh faktor ini. Jenis pola serat kayu sendiri sangat banyak. Di bawah ini adalah 6 contoh pola wood grain yang banyak ditemukan.
6 Jenis Contoh Wood Grain
- Pola Serat Kayu Lurus. Pola ini, sebagaimana namanya ditunjukkan dengan arah garis lurus yang sejajar penampang vertikal lumber ketika dipotong memanjang.
- Pola Serat Tidak Beraturan alias Irregular Grain. Berbeda dengan pola serat lurus, irregular grain cenderung tidak beraturan. Ada kalanya antar satu garis pola serat dengan yang lain, terdapat mata kayu (knot).
- Pola Serat Diagonal. Pola serat diagonal terbentuk ketika lumber yang sejatinya memiliki pola serat lurus, tidak dipotong sejajar praksis vertikalnya.
- Spiral. Pola serat ini timbul ketika pola pertumbuhan suatu pohon cenderung memutar
- Interlocked Grain. Pola ini muncul pada pohon yang tiap layer pertumbuhannya berlawanan arah. Jadi, dihasilkan pola yang justru saling berlawanan.
- Pola Serat Kayu Bergelombang. Pola ini muncul bila pertumbuhan kayu memiliki pola yang berubah-ubah. Hasilnya serat menjadi tidak lurus, melainkan wavy atau bergelombang.
Contoh kayu yang memiliki pola serat lurus adalah cedar. Sedangkan yang memiliki pola serat yang irregular adalah kayu mangga.
Baca Juga : Kayu Resak, Endemik Indonesia yang Perlu Dilindungi
Baca Juga : Solusi Cegah Jamur Furniture Kayu Sejak Dini
Apa Dampak Jenis Serat Kayu pada Penggunaan Kayu
Tentu wajar kalau kita bertanya mengenai efek atau dampak perbedaan pola serat di atas. Apakah ada pola serat yang lebih superior dari yang lain? Lalu apa saja plus minus tiap tipe wood grain?
Secara umum, tipe pola serat yang paling "aman" adalah pola serat lurus. Pertama, pola serat seperti ini lebih mudah dikerjakan serta memiliki kekuatan yang umumnya lebih baik dan merata. Adapun, tipe pola serat yang lainnya lebih variatif bila dinilai. Ada kalanya pola serat yang tidak lurus terlihat sangat baik dan kuat-kuat saja. Namun ada kalaya juga pola serat yang tidak lurus membuat kayu terlihat kurang baik dan kurang cocok dipakai untuk kebutuhan konstruksi.
Mangga, misalnya. Kayu ini memiliki pola serat yang irregular. Pola serat kayu mangga sangat khas, namun justru membuatnya sangat menawan. Mulanya, kayu mangga dipakai sebagai pengganti saja ketika supply kayu yang lain sedang turun. Tapi karena polanya, kayu ini mulai menarik perhatian banyak orang ketika digunakan. Bahkan meski secara umum, kekuatan dan ketahanan kayu mangga pada hama cenderung kurang baik. Gara-gara pola serat uniknyalah yang membuat kayu mangga memiliki penggemar tersendiri sampai saat ini.
Pola Wood Grain Bisa Rusak karena Jamur
Bila kita bicara dari segi estetika, keindahan pola serat kayu bisa menjadi nilai keunggulan untuk komoditas kayu terkait. Kasus kayu mangga yang memiliki fans sendiri di atas adalah contohnya. Makin indah dan makin unik, harga kayu bisa meningkat. Apalagi bila keindahan pola serat tersebut juga dilengkapi dengan keunggulan pada kualitasnya yang lain. Misalnya kekuatan kayu, keawetannya, sampai keindahan warnanya.
Sayangnya, keindahan serat alami kayu bisa mengalami kerusakan. Kerusakan? Ya, pola serat juga bisa rusak karena masalah hama. Salah satu hama kayu yang paling mengganggu dan menyebabkan kerusakan yang signifikan adalah jamur.
Cara kerja jamur merusak serat kayu terletak pada proses dekomposisi yang dilakukan. Sebagaimana yang kita tahu, banyak jamur yang hidup dengan cara menyerap nutrisi dari zat organik di sekitarnya. Kayu yang mengandung banyak bahan organik pun tak luput dari serangan jamur.
Mulanya, spora jamur akan jatuh pada kayu. Bila kondisi lingkungan memungkinkan (misalnya udaranya lembab), maka spora tersebut akan tumbuh menjadi jamur muda. Jamur akan menyerap zat-zat pada sel kayu, dan mengubahnya menjadi zat sisa metabolisme organisme tersebut. Hal ini akan membuat kayu menjadi:
- Rapuh
- Lapuk
- Berkurang kekokohannya
Selain itu, tentu saja pola serat kayu juga turut rusak. Pada kasus-kasus tertentu, jamur juga bisa mengubah warna kayu. Misalnya saja jamur blue stain. Tak sekedar membusukkan kayu, jamur blue stain juga akan mengubah warna alami kayu menjadi kebiru-biruan atau kehitam-hitaman.
Jaga Keindahan Serat Kayu dengan BioCide!
Bagi Anda yang bekerja di industri mebel kayu dan kerajinan, memperhatikan pola serat material kayu jelas hal yang tak bisa diabaikan. Kerusakan pada pola serat pun seyogyanya diantisipasi sejak awal. Lakukanlah pencegahan supaya wood grain tetap terjaga. Bila jamur yang mengancam kerusakan hal tersebut, antisipasilah serangan jamur. Anda bisa mengandalkan produk kami BioCide, lho.
Di antijamur.net, kami memang menyediakan BioCide antifungal yang terdiri atas dua varian.
- Varian pertama adalah BioCide Wood Fungicide. BioCide Wood Fungicide bisa digunakan untuk membasmi dan mengantisipasi jamur mikroskopis seperti jamur blue stain.
- Varian kedua adalah BioCide Surface Film Preservative atau biasa disingkat BioCide SFP. BioCide SFP bisa digunakan untuk membasmi dan mengantisipasi jamur berhifa seperti jamur-jamur yang biasa tumbuh di permukaan mebel.
Sebagai produk pencegahan kerusakan serat kayu, BioCide bisa diterapkan dengan cara dijadikan larutan untuk kayu. Larutan tersebut kemudian bisa dikuaskan atau dijadikan perendam pada kayu. Cara ini akan membuat kayu menjadi toksik bagi jamur. Dengan demikian, jamur tak akan tumbuh dan kerusakan pada serat kayu bisa dicegah.
Lantas, bagaimana bila jamur sudah terlanjur menyerang? Anda tetap bisa menggunakan BioCide lho. Anda bisa menggunakan produk ini untuk membasmi jamur yang sudah menyerang. Sebab bila tidak secepatnya dibasmi, serangan jamur akan makin meluas.
Khusus untuk jamur blue stain, setelah pemasmian dilakukan dengan BioCide Wood Fungicide, Anda perlu melakukan tahapan perbaikan warna. Hal ini dilakukan, karena meski jamur sudah mati, namun nodanya biasanya masih tertinggal. Produk yang bisa digunakan untuk perbaikan warna adalah WA - 250. WA 250 atau Wood Bleaching 250 adalah pencerah warna kayu. Dengan produk ini, warna kayu akan menjadi lebih terang sekaligus lebih bersih dari noda-noda termasuk noda bekas jamur.
Nah, demikianlah informasi yang bisa kami bagikan mengenai pentingnya serat kayu. Semoga bermanfaat!