Kayu ulin atau jati, manakah yang terbaik untuk decking kayu? Salah satu pertanyaan yang mungkin akan ditemukan untuk membandingkan dua jenis kayu ini sebagai bahan pembuat decking.
Decking adalah lantai kayu yang biasa digunakan, baik di dalam ataupun di luar ruangan. Di luar negeri khususnya di negara sub tropis, penggunaan lantai dek bukanlah sesuatu yang menantang. Sebab, iklim di negara-negara tersebut tidak menyebabkan proses dekomposisi yang cepat. Jumlah hama yang merusak lantai juga tak begitu banyak.
Di Indonesia dan negara-negara tropis, kondisi sebaliknya justru terjadi. Proses dekomposisi atau pelapukan bahan kayu terjadi lebih cepat karena udara yang lembab, terjadi perbedaan suhu yang tinggi, dan hama yang jumlahnya tak sedikit.
Oleh karena itu, pemasangan lantai atau dek kayu, baik untuk rumah sendiri atau untuk kebutuhan usaha, perlu mempertimbangkan banyak hal, termasuk pemilihan kayunya. Sebaiknya tidak menggunakan kayu pohon buah dan kayu dari kelas dengan grade atau tingkat awet yang rendah. Anda harus berani merogoh kocek lebih untuk membeli kayu kelas I seperti jati dan ulin.
Decking Kayu, Ulin atau Jati?
Sekilas tentang Kayu Ulin
Kayu ulin adalah kayu yang banyak ditemui di pulau Kalimantan. Terdapat kayu ulin yang diperoleh dari pohon yang ditebang di alam liar, namun ada pula kayu ulin hasil budidaya. Warna kayu beragam tergantung jenis ulin yang digunakan.
Ada beberapa jenis kayu ulin yang terkenal, di ataranya ulin lilin yang berwarna coklat tua, ulin tendon yang berwarna kemerahan, ulin tembaga yang berwarna kekuningan, dan ulin kapur yang berwarna coklat muda.
Dilihat dari karakteristik teknisnya, kayu ini memiliki kualitas yang begitu baik dan berada pada kelas awet dan kelas kuat dengan kualitas I. Densitasnya juga tinggi dengan nilai 0,88-1,20. Kembang susutnya pun kecil dengan sifat kayu yang keras. Banyak orang yang menjuluki kayu ini sebagai ironwood Kalimantan atau kayu besi Kalimantan
Sekilas tentang Kayu Jati
Apabila Ulin adalah kebanggaan masyarakat Kalimantan, jati adalah primadona masyarakat Jawa. Jati disukai karena memiliki tampilan yang cantik dengan kualitas teknis yang secara umum baik.
Kayu ini memiliki warna coklat dengan aksen jingga atau biasa disebut sebagai “honey brown” dalam Bahasa Inggris. Kelas kuat dan awetnya berada pada rentang I hingga II. Densitas kayu 0,62-0,82 dengan kembang susut yang kecil. Kayu ini juga dikenal sebagai material yang mudah dikerjakan.
Di pasaran, jati dijual dengan label grade A, B, dan C. Grade A adalah jati bagian teras yang kualitasnya paling baik, disusul kemudian grade B dan C yang merupakan gubal atau kayu muda jati.
Membandingkan Kayu Ulin dan Jati untuk Decking
Oleh karena sama-sama tahan hama dan secara umum merupakan kayu yang kuat, baik jati ataupun ulin bisa digunakan untuk membuat lantai dek. Dek ulin dan jati sudah sering digunakan pada pembangunan resort, vila, restaurant mewah, hotel, perkantoran, hingga rumah-rumah pribadi.
Namun, dari kedua kayu ini, manakah yang paling bagus untuk bahan pembuat decking kayu? Dari kekuatan dan ketahanan, dek kayu dari ulin lebih unggul. Sebab secara umum, kayu ulin berada di kelas I untuk kualitas awet dan kuatnya. Adapun jati tidak semua jenisnya berada pada level I.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Jamur Pada Lemari Kayu Jati
Adapun aspek yang lainnya bisa dipertimbangkan sesuai selera dan kondisi. Misalnya mengenai keindahan dan harga kedua dek tersebut. Kedua kayu menawarkan warna yang berbeda dan kualitas keindahan masing-masing. Jati memiliki warna khas coklat madu, sementara ulin adalah coklat dengan aksen sesuai variannya. Agar lebih jelas, silahkan simak tabel di bawah ini.
Tabel Perbandingan Decking Kayu Ulin dan Jati
Perbedaan | Decking Jati | Decking Ulin |
Kekuatan | I-II tergantung grade | Umumnya I |
Keawetan | I-II tergantung grade | Umumnya I |
Kondisi saat semakin tua | Tetap terlihat indah dan mudah diolah | Tetap terlihat indah namun semakin keras sehingga sulit diolah lagi |
Harga | Lebih murah dibanding ulin | Lebih mahal |
Tampilan | Warna asli kayu adalah coklat tua dengan aksen jingga hingga coklat muda keputuhan | Warna asli ulin adalah coklat kemerahan (jenis tando), coklat kekuningan (ulin tembaga), coklat muda (ulin kapur), dan lilin (coklat gelap). |
Jadi sesuaikan pilihan kayu yang sekiranya paling cocok. Toh pada akhirnya, baik dek jati ataupun ulin menawarkan kelebihan-kelebihan yang sama menguntungkan.
- Memasang dek ulin ataupun jati bisa meningkatkan harga jual suatu property, sehingga pemasangannya dapat dikatakan sebagai bagian dari investasi.
- Kayu yang semakin menua tetap terlihat indah. Kayu juga bisa dicat ulang supaya terlihat bagus.
- Tidak mudah lapuk terkena air, perubahan suhu, dan berbagai faktor lainnya
Melindungi Decking Kayu secara Menyeluruh
Di atas telah diterangkan bagaimana kedua kayu dek tersebut memiliki tingkat ketahanan yang baik. Namun, bila Anda membeli bagian gubal (kayu bagian pinggir), tentu Anda harus ekstra hati-hati. Sebab, kayu gubal biasanya memiliki kualitas lebih rendah, ditandai dengan ketahanan pada hama yang tak begitu baik.
Dalam hal ini, sebaiknya kayu dilindungi dulu dengan bahan pelindung atau pengawet kayu yang bagus. Misalnya saja dengan Biocide Surface Film Preservative. Biocide SFP adalah jenis fungisida bisa juga digunakan untuk antilumut. Produk ini bisa digunakan untuk membasmi jamur dan lumut yang tumbuh di permukaan dek, baik itu decking kayu ulin vs jati.