Mari, simak 7 tips bisnis homestay di bawah ini. Ada hal-hal yang sangat penting diperhatikan termasuk mengenai kebiasaan jam karet yang wajib ditinggalkan.
Membangun usaha homestay bisa menjadi jalan keluar dari jerat kemiskinan di banyak daerah non industri di Indonesia. Sejalan dengan program pemerintah untuk mengembangkan destinasi wisata, seharusnya para pemuda pun punya kesadaran untuk meraup keuntungan dari hal itu.
Jangan sampai yang menikmati program tersebut hanya orang-orang berpunya dari Jakarta, apalagi dari luar negeri. Makanya, yuk cari tahu lebih dalam mengenai bisnis ini, termasuk tips apa saja yang perlu diperhatikan.
7 Tips Bisnis Homestay
1. Masalah Modal
Modal adalah penentu utama bisa tidaknya sebuah bisnis dijalankan. Untuk bisnis penginapan (termasuk homestay), komponen pembiayaan terbesar ada pada masalah ketersediaan rumah.
Anda harus menyediakan rumah yang sudah didesain untuk ditempati beberapa turis. Bila Anda sudah punya bangunan sendiri yang siap dipakai, tentu Anda akan sangat diuntungkan.
Namun bila tidak, Anda bisa:
1. Mengontrak rumah orang lain
2. Membeli rumah secara patungan dengan beberapa teman
Silahkan baca artikel sebelumnya tentang Modal Bisnis Homestay untuk informasi lebih rinci. Intinya, bila pun Anda tidak punya lahan sendiri, Anda masih bisa mencari alternatif yang lain. Jadi jangan mundur hanya karena tak punya rumah sendiri.
2. Be Creative: Tips Bisnis Homestay yang Harus Dilakukan
90% atau bahkan lebih, para turis yang mencari homestay adalah turis muda. Budget mereka memang terbatas (sehingga tidak memilih hotel megah), namun “demand” mereka akan estetika cenderung tinggi.
Mereka mendambakan penginapan murah yang cantik dan instagrammable. Dus, homestay Anda tidak perlu mewah dan terkesan mahal. Namun temanya harus unik sehingga mereka bangga memfotonya untuk diunggah di akun media social.
Apabila budget Anda besar, Anda bisa menyewa jasa desain interior. Namun, bila budget Anda benar-benar terbatas, gunakanlah kreativitas yang selama ini Anda pendam.
Coba, lihat gambar-gambar homestay yang menarik di google dengan desain:
1. Vintage
2. Bohemian
3. Shabby chic
4. Bamboo ethnic
5. Minimalis
Ada banyak sekali gambar di google yang bisa Anda contoh. Selain itu, Anda juga bisa menerapkan gaya interior dari suku atau daerah Anda. Namun pastikan Anda bisa merepresentasikannya dengan bagus ya.
3. Manfaatkan Era Digital
Era digital pada dasarnya memudahkan promosi bisnis apapun. Anda bisa:
1. Bergabung di komunitas traveler dunia untuk menawarkan jasa
2. Membuat unggahan menarik yang menawarkan jasa Anda di forum seperti Quora
3. Memasarkan homestay Anda lewat vlogger dengan imbalan berupa diskon
Asalkan tempat Anda punya view yang instagrammable, tidak begitu jauh dari tempat wisata, dan harganya bersaing, bisnis Anda pasti akan populer sedikit demi sedikit. Apalagi karakter turis muda memang agak berbeda dengan turis yang lebih tua.
Turis muda lebih detil dalam mencari-cari alternative penginapan. Mereka tak takut mencoba hal-hal baru termasuk penginapan yang belum mereka ketahui sama sekali.
4. Utamakan Pelayanan yang Baik
Pastikan layanan yang Anda berikan benar-benar bagus. Anda harus murah senyum, akomodatif, tattooed cam girl dan disiplin. Ya, disiplin. Jangan sampai Anda menerapkan jam karet pada para turis. Apalagi pada turis Eropa, Jepang, hingga Amerika.
Mereka tak bisa menoleransi keterlambatan bahkan bila hanya 5 menit sekalipun. Pastikan juga proses check in-nya tidak bertele-tele. Jangan menggunakan budaya birokratik Indonesia yang menjemukan dan lama.
5. Bersihkan dengan Standar Hotel
Kebanyakan turis yang melancong ke Indonesia adalah turis dari negara maju. Mereka datang dari Australia, Belanda, Perancis, Jerman, Jepang, hingga Korea.
Orang-orang dari negara tersebut memiliki standar kebersihan yang jauh lebih tinggi dari orang-orang kita. Padahal, berbeda dengan negaranya yang memiliki udara kering, Indonesia merupakan negara yang sangat lembab.
Kelembaban cenderung membuat lingkungan mudah kotor. Sebab partikel air di udara terus-menerus mengikat debu yang beterbangan sehingga jatuh menimbulkan bercak kehitaman. Selain itu, humiditas yang tinggi juga memicu serangan jamur dan lumut.
Jadi, Anda perlu ekstra dalam memastikan kebersihan homestay. Bahkan bila perlu gunakanlah kebersihan standar hotel untuk semua ruangan termasuk kamar mandi.
Jangan Cuma menyapu, namun Anda juga harus mengelap semua permukaan benda yang ada di homestay. Kamar mandi pun harus benar-benar digosok hingga tak bernoda lagi.
Bagaimana dengan jamur dan lumut? Eits, jangan khawatir. Untuk mengatasi jamur dan lumut, Anda tinggal menggunakan BioCide SFP. BioCide SFP adalah pembasmi jamur dan lumut dengan harga terjangkau yang sudah lama diandalkan untuk perawatan hotel berbintang.
6. Konektivitas: Tips Bisnis Homestay untuk Daerah Terpencil
Bidang pariwisata sebanarnya merupakan rangkaian jasa untuk memberikan kenyamanan dan pengalaman tertentu bagi para turis. Selain menginap, mereka membutuhkan transportasi, konsumi, dan keindahan spot wisata.
Bila Anda mendirikan bisnis homestay di daerah terpencil, sangat penting bagi Anda untuk bekerja sama dengan pihak lain terutama dalam hal transportasi. Contoh, Anda bekerja sama dengan rentan motor dan mobil, jadi para turis itu tak perlu bingung lagi ketika harus bepergian dari tempat menginapnya yang jauh dari pusat kota terdekat.
7. Legal
Terakhir namun tak kalah penting, pastikan bisnis homestay Anda legal. Artinya, Anda sudah mengurusnya sesuai dengan izin yang berlaku. Biasanya, usaha seperti ini perlu dimintakan perizinannya di dinas pariwisata setempat.
Sementara itu, Anda juga perlu mengurus perizinan dari warga sekitar. Sebab, suka tak suka usaha Anda mendatangkan para turis pasti memberikan imbas pada mereka.
Jaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Bila perlu ajari mereka untuk turut mengangkat desa atau tempatnya supaya tahu bagaimana cara mendapatkan uang dengan baik di bidang pariwisata seperti ini.