Proses pengolahan rotan dilakukan untuk menjaga sekaligus meningkatkan kualitasnya secara umum. Sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia, rotan memang memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan banyak diminati.
Menarik untuk mengetahui dan mengenal karakter dari tanaman ini. Perannya dalam bidang industri furniture juga tidak dapat dianggap remeh lagi. Kerap diandalkan sebagai material pengganti kayu, tanaman ini memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem alam maupun ekosistem perdagangan furniture.
Mengenal Karakter Rotan
Rotan termasuk tumbuhan dalam suku Arecaceae atau suku palem-paleman dan merupakan jenis tumbuhan yang banyak tumbuh di hutan Indonesia. Rotan, yang dikenal sebagai salah satu jenis tanaman hasil hutan bukan kayu juga menjadi komoditas unggulan bahkan sangat besar perdagangannya dalam skala ekspor.
Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rotan terbesar di dunia. Bahkan, 70% kebutuhan rotan dunia juga dipasok dari Indonesia. Pertumbuhan rotan yang cepat dan subur di Indonesia menjadi alasan mengapa hal ini dapat terjadi.
Tanaman rotan memiliki batang dengan nilai jual tinggi, yang secara tampilan memiliki 3 perawakan. Ada jenis rotan yang memiliki perawakan tunggal, bercabang dan merumpun. Rotan berumpun dapat dipanen secara berkala (terus menerus). Sementara yang tunggal tentu hanya dapat dipanen satu kali dan perlu menanan bijinya lagi jika ingin memanennya lagi.
Daun rotan pada bagian pelepah tumbuh menutupi permukaan batang, dengan ditumbuhi duri. Duri yang tumbuh ada yang padat, jarang hingga tidak ada duri sama sekali. Warna dan bentuk daun dari tiap-tiap jenis rotan sendiri cukup beragam. Pada umumnya berwarna hijau dan semakin tua semakin gelap.
Bunga rotan terdiri atas tiga kelompok, yaitu hermaprodit, monoecious dan dioecious. Pada rotan dengan kelompok hermaprodit ada organ reproduksi jantan maupun betina. Sementara pada monoecious adalah bagian bunga jantan dan betina ada pada satu individu yang sama.
Dan terakhir ada kelompok rotan dioecious, yaitu pohon jantan dan betinanya ada pada individu yang berbeda. Buah dan biji rotan memiliki ukuran yang bervariasi, yaitu berkisar 5 hingga 20 mm.
Meski dapat tumbuh dengan mudah, rotan yang tumbuh secara alami biasanya menghasilkan semai yang melimpah. Tapi hanya beberapa saja yang mampu tumbuh hingga dewasa dikarenakan mortalitas rotan yang tinggi.
Proses Pengolahan Rotan untuk Menjadi Aneka Produk Menarik
Sebelum dibentuk menjadi berbagai produk yang menarik dan memiliki peran fungsional, diperlukan pengolahan terlebih dahulu pada rotan alami. Berikut adalah proses pengolahan rotan yang perlu dilakukan:
1. Penggorengan
Proses pertama dalam pengolahan rotan adalah proses penurunan kadar air dalam rotan. Hal ini diperlukan agar rotan lebih cepat kering untuk kemudian siap diolah. Tahap ini juga sangat diperlukan untuk meminimalisir resiko kondisi lembab yang dapat menyebabkan kemunculan jamur.
Penggorengan rotan dilakukan dengan mengikat rotan menjadi satu ikatan besar lalu memasukannya  ke dalam wadah yang telah dicampurkan dengan larutan tertentu untuk proses pencucian. Untuk larutannya, Anda dapat menggunakan solar, minyak kelapa, atau yang lebih aman adalah produk pengawet kayu berkualitas.
2. Penggosokan dan Pencucian
Selesai melalui proses penggorengan, rotan digosok dan direndam untuk menghilangkan sisa kotoran dan getah yang masih menempel. Untuk mempermudah penggosokan, Anda bisa memakai kain perca, campuran karung goni dengan serbuk gergaji atau menggunakan sabut kelapa.
Warna rotan yang lebih cerah dan mengkilap juga diharapkan dapat terlihat dengan melalui proses ini.
3. Pengeringan pada Proses Pengolahan Rotan
Setelah digosok dan dicuci, rotan lalu dikeringkan. Proses ini dapat dilakukan secara alami dengan menjemur di bawah sinar matahari maupun dengan mengandalkan oven sebagai mesin pengeringan.
Penjemuran secara alami dapat memakan waktu sekitar 22 hingga 65 hari. Pengeringan rotan dilakukan hingga kadar air dalam rotan berkisar antara 15% samai 19%.
4. Pengupasan dan Pemolisan
Rotan yang sudah kering lalu dikupas kulitnya dan dilakukan pemolisan. Hal ini dilakukan untuk membuat diameter rotan lebih terlihat seragam dan rata.
5. Tahapan Pengasapan
Pengasapan pada rotan dilakukan kurang lebih 12 jam menggunakan belerang. Tujuan dilakukannya pengasapan adalah untuk membuat kulit rotan warnanya lebih putih.
6. Pengawetan
Rotan juga perlu diawetkan untuk menjaga dan meningkatkan kualitasnya. Tujuan pengawetan tentu untuk memperpanjang umur pakai rotan agar pemakaiannya lebih optimal. Melalui pengawetan rotan, serangan dari organisme perusak dapat lebih diminimalisir. Di antaranya seperti kerusakan akibat serangan jamur maupun serangga yang bisa muncul dan merusak rotan kapan saja.
Untuk mengoptimalkan hasil dari pengawetan, pastikan produk pengawet yang digunakan adalah produk yang sudah jelas kualitas dan keamanannya. Perhatikan kandungan bahan aktifnya dan cari tahu efektivitas serta keamanannya.
Sebagai rekomendasi, Anda bisa menggunakan produk pengawet rotan yang berkualitas dari Biocide Series. Tersedia 3 produk yang mampu memberikan perlindungan terbaik pada rotan untuk melindungi dan meningkatkan kualitasnya sekaligus.
7. Proses Pembengkokan
Tahap terakhir adalah pembengkokan. Pembengkokan atau pelengkungan adalah proses yang penting untuk mempermudah rotan dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk. Cara pelengkungan rotan dilakukan dengan melunakkan rotan dengan uap air panas atau melalui proses steaming.
Steamer yang digunakan adalah tabung dengan bentuk silinder. Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat jaringan rotan lebih lunak dan mudah untuk dibengkokkan.
Selesai dengan pembengkokan, maka seluruh proses pengolahan rotan juga telah selesai. Selanjutnya, rotan siap untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk kerajinan yang unik, furniture yang menarik, dan untuk berbagai kebutuhan lainnya.
Di Manakah Anda bisa Menemukan Produk Terbaik untuk Perawatan Rotan?
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau pemesanan mengenai produk ini, silahkan hubungi HotLine kami melaui e-mail di info.bioindustries@gmail.com atau melalui Whatsapp yang tertera di website ini.
Anda dapat membeli seluruh varian produk dari PT Bio Industri Omnipresen secara online melalui beberapa kanal marketplace kami berikut ini:
Anda juga bisa membeli seluruh produk dari Bioindustries secara langsung di beberapa service point kami berikut ini:
Bio Center Yogyakarta
Phone / fax: 0274 388301
Hp / WhatsApp: Klik di Sini
e-mail: info@bioindustries.co.id
Bio Service Point Jepara
Phone: 0291 598992
e-mail: info@bioindustries.co.id
Bio Service Point Cirebon
Phone: 0231 320759
e-mail: info@bioindustries.co.id