Flora Indonesia merupakan kekayaan alam yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakatnya. Berbagai tumbuh-tumbuhan tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, obat-obatan, kerajinan, furniture maupun perabotan rumah tangga.
Beragam jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk kerajinan, perabotan maupun furniture adalah serat alam mulai dari yang lunak hingga keras. Salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan dan merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia adalah rotan.
Rotan merupakan tanaman rambat yang memiliki beragam kegunaan bahkan beberapa suku di Indonesia memanfaatkannya sebagai bahan makanan ataupun keperluan sehari-hari seperti tali, sabuk dll. Sedangkan untuk kebutuhan umum masyarakat pada umumnya, rotan banyak digunakan sebagai kerajinan atau furniture.
Baca Juga : untuk apa proses pengasapan rotan dilakukan ?
Mungkin diantara kita akan sering menjumpai pengrajin menjajakan hasil karyanya di pinggir jalan atau bahkan Anda akan menjumpainya di berbagai toko mebel yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia.
Rotan ini sifatnya tidak jauh berbeda dengan kayu namun rotan lebih lunak dan mudah dibentuk. Selain itu, jika dilihat dari segi kekuatan maupun ketahanan, rotan justru lebih rentan terhadap jamur atau mikroorganisme perusak lainnya karena cenderung lunak dan kandungan airnya yang banyak.
Baca Juga : begini caranya membasmi jamur di lemari
Maka dari itu, sebelum diolah menjadi kerajinan atau furniture rotan akan dikeringkan terlebih dahulu hingga air dalam rotan tersebut berkurang dan siap untuk diolah. Nah, untuk mengurangi kemungkinan terserang jamur maka Anda bisa mengaplikasikan obat anti jamur BioCide.
Rotan, Tanaman Rambat Yang Banyak Dimanfaatkan Sebagai Kerajinan
Siapa lagi yang tidak kenal dengan rotan? Bahkan rotan juga sering kita kenal dalam peribahasa “tiada rotan akarpun jadi”. Hal ini mengindikasikan bahwa tanaman rotan merupakan tanaman yang populer di tengah masyarakat Indonesia.
Baca Juga : fungsi anyaman dalam kehidupan sehari hari
Pada tahun 1997, rotan sudah menjadi bahan baku terbanyak di seluruh dunia yakni sekitar 50%. Dan sedangkan untuk beberapa waktu lalu, Indonesia kembali menjadi sumber daya rotan terbanyak yakni 80%.
Namun pada tahun 2016, Rotan di Indonesia pernah mengalami kemerosotan karena pengiriman ilegal ke negara tetangga. Hal ini menjadikan furniture atau kerajinan tanaman rotan cukup mahal.
Hingga saat ini, rotan masih menjadi bahan baku favorit untuk berbagai kalangan karena fleksibel untuk dibentuk seperti meja, keranjang, ayunan gantung dan masih banyak lainnya.
Karena sifatnya yang lebih fleksibel ini lah menjadikan rotan sebagai material yang banyak diminati oleh konsumen baik lokal maupun mancanegara. Bahkan produksi kerajinan ataupun furniture rotan hasil dari karya pengrajin lokal mampu menembus pasar internasional.
Jika melihat bahan baku tersebut, kita bisa melihat bahwa rotan merupakan tanaman rambat yang mengandung banyak air. Bahan baku yang mengandung banyak air tidak bisa digunakan begitu saja sebagai bahan utama dari kerajinan atau furniture.
Karena kandungan air tersebut menyebabkan rotan lebih lembab dan memungkinkan jamur atau mikoorganisme perusak rotan. Tentu faktor perusak tersebut akan mengurangi harga jual dari rotan bahkan tidak bisa dijual sama sekali. Maka dari itu, untuk mengatasinya harus dikeringkan terlebih dahulu hingga MC sesuai dengan standar rotan untuk bisa diproduksi menjadi kerajinan maupun furniture.
Salah satu langkah yang tepat agar rotan tidak mudah terserang jamur maupun mikroorganisme perusak tersebut adalah dengan mengaplikasikan obat anti jamur salah satunya adalah obat anti jamur BioCide.
Obat Anti Jamur BioCide Film Surface Preservative
Rotan merupakan salah satu serat alam yang populer dimanfaatkan berbagai kebutuhan masyarakat Indonesia. Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa rotan juga menjadi salah satu tanaman yang paling banyak tumbuh di dunia ini sehingga banyak rotan yang dieskpor ke berbagai negara untuk diolah menjadi berbagai barang.
Ketika rotan ditebang, rotan tersebut akan mengeluarkan banyak air maka dari itu sebelum diolah menjadi berbagai kerajinan atau furniture tanaman rambat ini harus dikeringkan terlebih dahulu. Hal ini untuk mengurangi terjadinya serangan jamur atau mikroorganisme perusak seperti bakteri.
Sebab, rotan yang terserang oleh organisme tersebut akan memiliki harga jual yang rendah dan tentu ini akan berdampak buruk pada penghasilan dari pengrajin. Pengeringan rotan tersebut juga bertujuan agar rotan lebih bisa digunakan untuk kerajinan atau furniture dan mudah untuk dibentuk sesuai dengan pola yang sudah dibuat.
Untuk mengatasi ataupun mencegah munculnya jamur maupun mikroorganime perusak rotan, alangkah baiknya diaplikasikan terlebih dahulu obat anti jamur. Pencegahan menggunakan obat anti jamur jauh lebih efektif daripada rotan tersebut sudah dibentuk menjadi kerajinan maupun furniture.
Sebab, rotan yang direndam pada larutan obat anti jamur akan lebih terlindungi dari serangan jamur karena obat tersebut mampu menyerap kedalam rotan. Dengan demikian, perlindungan obat anti jamur tersebut lebih maksimal karena tidak hanya melindungi bagin luar saja melainkan hingga bagian dalam rotan.
Namun sayang, tidak semua jenis obat anti jamur aman bagi kesehatan maupun tidak mencemari lingkungan. Banyak obat anti jamur yang beredar di pasaran mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang menyebabkan penyakit serius seperti gangguan pencernaan hingga kematian. Bahkan merusak lingkungan karena kandungan kimia tersebut sehingga membahayakan bagi kehidupan organisme di lingkungan sekitar.
Sebelum Anda memutuskan untuk membeli obat anti jamur sebaiknya untuk memperhatikan kandungan bahan obat anti jamur yang akan Anda pilih. Daripada kesulitan untuk memilih pencegah jamur pada rotan yang aman, Anda bisa memilih obat anti jamur BioCide Film Surcface Preserfative.
Sebab, obat anti jamur ini jauh lebih aman dan ramah lingkungan karena kandungan bahan kimianya yang cukup tidak membahayakan kesehatan maupun lingkungan. Kenapa obat anti jamur ini lebih ramah lingkungan?
Karena BioCide Film Surface Preserfative bisa diaplikasikan dengan air sehingga tidak menambah kandungan kimia. Pada umumnya, obat anti jamur hanya diaplikasikan menggunakan solar atau bahan solvent lainnya yang notabene memiliki kandungan VOC yang cukup tinggi.
BioCide Film Surface Preserfative sangat efektif menghilangkan jamur hingga ke akarnya maka dari itu baik digunakan sebagai pencegahan maupun membasmi jamur yang sudah terlanjur pada rotan.
Karena bisa digunakan untuk membasmi jamur maupun mikroorganisme perusak lainnya maka caranya pun lebih beragam mulai dengan cara di semprot, dioles/dikuas maupun injeksi. Cara ini biasanya banyak digunakan oleh penghuni rumah yang tidak mau ribet apabila jamur maupun mikroorganisme perusak mulai menyerang perabotan dalam rumah.
Selama pengaplikasian obat anti jamur ini, Anda juga harus memperhatikan keamanan diri Anda. Meskipun obat anti jamur ini dipastikan aman dan ramah lingkungan, tetap saja kandungan bahan pada obat anti jamur ini mengandung bahan yang menyebabkan iritasi maupun keracunan baik melalui kulit, mata maupun pernafasan.
Maka dari itu, untuk selalu menggunakan perlengkapan keamanan seperti sarung tangan, kacamata, pakaian panjang dan sepatu. Selalu perhatikan keamanan pribadi dan lingkungan sekitar selama mengaplikasikan bahan-bahan kimia.