Batu basalt adalah salah satu batu yang sangat menarik, karena kadang bisa membentuk formasi khusus yang seolah-olah dibuat manusia.
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengenai apa jenis bebatuan yang terdapat di bulan? Atau di beberapa planet lain selain di bumi?
Salah satu batu yang jumlahnya melimpah di jagad raya adalah basalt. Dikutip dari geologyscience.com, batu ini memiliki ciri cukup padat, halus, dan terlihat seperti gelas. Beberapa varian memiliki lubang-lubang pori bekas dari gelembung udara.
Dari proses terbentuknya, batu ini tergolong sebagai batu lava. Sebab dalam tahapan formasinya melingkupi pendinginan muntahan gunung berapi di permukaan lempeng bumi.
Karakteristik Batu Basalt
Basalt adalah material batu yang cukup menarik. Bahan ini memiliki karakter khusus yang menjadi penanda ketika disandingkan dengan bahan batu yang lain.
- Grup: volkanik
- Warna batu: umumnya abu-abu gelap hingga hitam
- Tekstur: afanitik atau porphyritic
- Kandungan mineral: mengandung beberapa mineral seperti olivine, augite, plagioclase, hingga phenocryst.
- Kandungan silica (SiO2) moderat yakni pada rentang 45% hingga 52%.
Kadang-kadang, basalt disamakan dengan andesit. Sebab beberapa batu andesit memiliki warna tua. Namun, tentu saja ketika dibandingkan lebih jauh, terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara keduanya.
Fenomena Unik Batu Basalt
Coba perhatikan gambar di atas. Unik sekali bukan? Pada satu gambar, nampak sebuah formasi vertikal yang seolah disusun oleh manusia. Sedangkan pada gambar lainnya nampak batu di tengah laut dengan struktur yang terlihat kompleks.
Kedua fenomena tersebut memperlihatkan bagaimana uniknya basalt. Pada gambar pertama, formula columnar terbentuk ketika terjadi pendinginan yang sangat cepat. Alhasil, tercipta formasi yang bila dilihat orang awam tak akan disangka-sangka hanya merupakan “pekerjaan” alam semata.
Begitu pula pada gambar berikutnya. Formulasi yang disebut pillow basalt tersebut terbentuk ketika lava bersentuhan dengan muka air laut. Atau, ketika lava terbentuk dari dasar lautan via gunung api laut yang meletus.
Jenis-jenis Batu Basalt
Beberapa jenis basalt telah teridentifikasi. Berikut ini 5 contoh di antaranya yang umum diketahui.
- Tholeiitic basalt: merupakan jenis yang mengandung silika dalam jumlah banyak. Namun, kandungan sodium pada tholeiitic tergolong rendah. Jenis ini banyak ditemukan di dasar samudra, pulau-pulau besar, hingga di sungai-sungai tertentu seperti sunga Plateu Colombia.
- High and low titanium basalt: Jenis yang dibedakan menurut kandungan titaniumnya. Dari sinilah muncul istilah High Ti dan Low Ti yang secara harfiah bermakna kaya titanium dan rendah titanium.
- Mid-ocean ridge basalt (MORB): pada dasarnya merupakan tipe tholeiitic yang berasal dari pegunungan laut dan dicirikan dengan jumlah kandungan incompatible yang rendah.
- High-alumina basalt: merupakan tipe yang memiliki kandungan silica undersaturated atau malah oversaturated. Secara umum, basalt ini memiliki lebih dari 17% alumina (Al2O3).alumina-rich composition is based on rocks without phenocrysts of plagioclase.
- Alkali basalt: tipe yang tidak mengandung banyak silika namun kaya akan sodium. Kandungan lain yang umum ditemukan adalah alkali feldspar dan phlogopite.
Ilmu geologi masih terus berkembang. Apalagi dengan semakin canggihnya teknologi yang memungkinkan eksplorasi lebih mendalam. Hal-hal yang dulu tak diketahui pun kini bisa diungkap.
Jadi jangan heran bila seiring berjalannya waktu, akan semakin ditemukan banyak jenis basalt atau malah pengategorian baru dengan mengambil beberapa tipe batu ini.
Dua Manfaat Utama Batu Basalt
Basalt ternyata memiliki beberapa manfaat atau kegunaan yang sangat menarik. Dua yang paling utama adalah feasibilitasnya digunakan untuk membuat fondasi bangunan dan patung.
Untuk fondasi, basalt dipecaya bisa memperkokoh bangunan yang akan dibuat. Harga material yang cukup murah membuat banyak kontraktor menyenanginya. Selain itu, kadangkala batu ini juga digunakan untuk membuat dinding, pagar, dan lantai.
Di sisi lain, tak sedikit pula para pengrajin yang menyukai batu ini untuk dijadikan patung. Sebab secara umum, batu ini tak sulit untuk diolah hingga bisa memberikan bentuk-bentuk dengan estetika yang tinggi. Warna tuanya juga mendukung sehingga bisa memberikan kesan yang lebih berkelas.
Kadang Dianggap Sampah karena Kelimpahannya
Basalt memang tersedia sangat melimpah di muka bumi kita. Anda bisa menemukannya di benua Eropa, Amerika, Jepang, hingga Korea. Dengan supply yang tinggi dan demand yang rendah, pada akhirnya harga produk pun mengalami penurunan dalam jumlah signifikan.
Apalagi dari segi tampilan, batu basalt terlihat biasa saja. Batu ini memiliki warna abu-abu gelap dengan beberapa bagian yang berporos bahkan berlubang.
Alhasil, tak sedikit kalangan yang memandang basalt sebagaimana produk sampah. Hal itu tentu saja kurang tepat sebab bagaimanapun juga material ini dapat memberikan manfaat besar yang tidak ditawarkan oleh banyak naural stone yang lainnya.
Tips Perawatan untuk Batu Basalt
Perawatan untuk batu ini sebenarnya tidak perlu dilakukan secara ekstra. Proses perawatan melibatkan langkah-langkah yang umum seperti pembersihan secara berkala.
Selain itu, untuk menjaga produk lebih awet, Anda bisa menerapkan coating (kecuali bila batu hanya dijadikan fondasi). Coating akan memberikan perlindungan dan keindahan yang lebih menyeluruh.
Namun, tentu tak semua coating memiliki kualitas yang sama baiknya. Pilihlah produk yang paling cocok dan jangan lupa campuri dulu coating dengan BioCide SFP. Penambahan BioCide SFP akan mencegah tumbuhnya jamur dan lumut pada batu basalt ketika digunakan dalam lingkungan eksterior (luar ruangan).