Sering kita mengeluh karena produk kayu seperti furniture terserang jamur. Padahal, keluhan tersebut bisa diatasi dengan trik khusus agar cat kayu tahan jamur.
Serangan jamur pada berbagai produk buatan manusia tak seharusnya membuat kita khawatir. Jamur hanya akan menyerang benda-benda yang memiliki nutrisi, lembab, dan terletak pada ruang dengan suhu yang memungkinkan organisme itu tumbuh.
Sayangnya pada kasus-kasus tertentu, ketidakkhawatiran itu justru bisa membuat rumit masalah. Biasanya kerumitan itu muncul bila sikap tidak khawatir tersebut kemudian diikuti dengan ketidakpedulian atau ketidakwaspadaan kita mengantisipasi serangan jamur. Bayangkan misalnya Anda adalah seorang pengusahan mebel. Bila Anda tidak waspada pada serangan jamur dan mengabaikannya, jangan lantas kaget bila usaha Anda rugi besar karena organisme ini.
Baca Juga : pelapis kayu anti jamur yang bagus
Oleh karena itulah, kita harus melakukan antisipasi khusus yang didasarkan pada pengetahuan, bukan kekhawatiran semata. Kita tidak perlu khawatir, tetapi harus selalu punya langkah antisipasi. Beberapa hal sebenarnya bisa kita lakukan, misalnya menurunkan level kelembaban dan menjaga agar berbagai mebel tersebut tidak kotor. Selain itu, aplikasi finishing juga harus dilakukan dengan bahan finishing atau cat kayu yang tahan jamur.
Baca Juga : Pilih Anti Jamur Kayu yang Bagus untuk Perlindungan Kayu Lebih Optimal
Jenis-jenis Jamur yang Harus Diwaspadai
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai solusinya, akan lebih baik bila kita memahami dulu karakter jamur yang menyerang. Jamur, seperti yang kita tahu, adalah organisme non motil yang sering disamakan dengan tumbuhan. Meski demikian, jamur tak bisa berfotosintesis sehingga kerap ditemukan hidup dengan merusak bahan lainnya, terutama bahan organik seperti kayu.
Baca Juga : Perawatan Kursi Cafe Outdoor Agar Bebas Jamur dan Awet Digunakan
Salah satu jenis jamur yang perlu diwaspadai adalah pembusuk kayu atau wood decaying fungi. Kelompok ini sendiri masih bisa dibedakan menurut jenis-jenis yang lain, misalnya:
- White Rot. Tipe ini dicirikan dengan sifatnya yang mampu merusak lapisan lignin sel kayu. White rot akan membuat kayu yang diserang menjadi lembek, lapuk, dan keputihan (kadang kekuningan). Meski sering digunakan untuk konsumsi, namun jamur pembusuk putih ini juga ada yang beracun. Dan yang jelas, sifatnya pada kayu sangat destruktif.
- Soft Rot. Tipe ini umumnya memakan kayu dengan cara merusak dinding selulosanya. Akibatnya, akan tampak perubahan warna hingga retak pada kayu yang sangat khas. Sifat destruktif dari soft rot harus benar-benar diwaspadai sebab organisme ini bisa tumbuh di area ekstrim tatkala jenis jamur yang lainnya kesulitan tumbuh.
Di luar jamur pembusuk, terdapat juga ancaman jamur noda atau sap stain. Sap stain secara umum tidak akan membusukkan kayu dalam waktu seringkas wood decaying fungi. Namun demikian, jamur ini bisa menyebakan perubahan warna.
Sel-sel sap stain akan tumbuh di antara sel-sel kayu. Area di mana jamur tumbuh akan menampakkan warna kebiruan, kehijauan, hingga kehitaman. Yang paling sering muncul ialah warna kebiruan dan jamur yang menyerang biasa disebut blue stain fungus.
Perubahan warna akibat sap stain akan membuat harga kayu anjlok. Apalagi, biarpun sudah diaplikasikan cat kayu tahan jamur sekalipun, sap stain belum tentu akan terbasmi. Sehingga solusi terbaik menanganinya adalah dengan treatment pengawetan yang akan dijelaskan di bawah ini.
Tiga Solusi Anti Jamur: Pengawetan, Finishing, Perawatan
Pada dasarnya, untuk melindungi kayu dan produk kayu dari jamur, kita bisa menerapkan 3 langkah, yakni pengawetan, finishing, dan perawatan. Ketiganya bila dilakukan dengan benar bisa memberikan perlindungan yang baik untuk kayu. Dan, dalam alur produksi hingga pemakaian kayu sendiri, ketiga langkah ini tak perlu dilakukan oleh satu pihak tertentu.
Produsen kayu seperti para petani yang menanam pohon hanya perlu menerapkan pengawetan dan perawatan sekadarnya.
Pelaku usaha pengolahan kayu perlu menerapkan finishing dan pengawetan bila kayu belum diawetkan. Perawatan sendiri idealnya juga dilakukan sebelum produk sampai di tangan pembeli.
Konsumen perlu merawat produk kayu mereka agar tidak terserang jamur. Sebab, sebaik-baiknya kualitas produk kayu yang Anda beli, perawatan tetap krusial dilakukan.
Pengawetan
Langkah pertama untuk membuat kayu tahan jamur adalah treatment pengawetan. Bagi orang awam, mungkin treatment seperti ini asing didengar. Kebanyakan hanya familiar dengan penggunaan cat kayu tahan jamur untuk mencegah hama tersebut. Padahal, pengawetan justru lebih krusial dilakukan.
Treatment pengawetan sendiri secara luas berarti usaha untuk meningkatkan masa pakai kayu. Namun, secara teknis, treatment ini hampir selalu dilakukan dengan meresapkan zat pengawet pada substrat kayu. Zat pengawet tersebut bisa berupa pestisida. Khusus untuk perlindungan terhadap jamur, maka yang diresapkan adalah fungisida.
Prinsip ini sebenarnya meniru cara kerja kayu yang secara alami memiliki ketahanan pada jamur. Misalnya saja jati high grade. Jati high grade memiliki kandungan tannin yang sangat toksik pada jamur. Akibatnya, jamur tak tumbuh pada material tersebut.
Nah, karena kayu lainnya tak selalu mengandung tannin anti fungi, kita aplikasikan saja anti fungi sintetis pada kayu. Sederhana bukan prinsip kerjanya? Treatment pengawetan bisa memberikan perlindungan yang sangat baik untuk berbagai jenis jamur baik blue stain ataupun jamur pembusuk kayu. Untuk blue stain, Anda bisa mengandalkan BioCide Wood Fungicide. Sedangkan untuk jamur pembusuk, Anda bisa menggunakan BioCide SFP.
Metode pengawetan sendiri bisa dilakukan dengan merendam kayu pada larutan pengawet sampai menggunakan alat khusus seperti mesin vakum tekan.
Finishing dengan Cat Kayu Tahan Jamur
Setelah pengawetan, perlindungan antijamur berikutnya bisa dilakukan dalam proses finishing. Finishing merupakan suatu tahapan yang sebetulnya memiliki beberapa tujuan. Selain untuk memperindah produk kayu, finishing juga memiliki tujuan protektif.
Lapisan cat yang diaplikasikan bisa memberikan perlindungan pada kayu dari terik matahari sampai serangan hama. Meski untuk fitur terakhir tersebut, tak semua cat bisa memberikan proteksi yang sama. Untuk perlindungan anti hama, maka produk cat yang dipakai pun harus bersifat anti fungal.
Pentinya Menggunakan Cat Kayu Tahan Jamur
Sebagaimana namanya, cat kayu dengan ketahanan terhadap serangan jamur akan membantu Anda menjaga berbagai mebel dari serangan jamur. Jenis cat seperti ini tentu menarik digunakan karena selain bisa memproteksi sebagaimana cat pada umumnya, juga memiliki proteksi ekstra dari jamur.
Untuk membuat cat tahan jamur, kita bisa mengandalkan beberapa bahan fungisida yang memang bisa dicampur ke dalam cat. Aplikasi bahan seperti ini akan jauh lebih efektif daripada Anda sekedar membeli cat yang konon antijamur. Sebab dengan pencampuran bahan ini, benar-benar sudah bisa dipastikan bahwa lapisan cat tidak mudah diserang hama tersebut.
Kita bisa menggunakan fungisida khusus cat misalnya BioCide Surface Film Preservative. Bahan ini sebagaimana disinggung sebelumnya adalah fungisida yang bisa mencegah jamur pembusuk. Dan cara penggunaannya memang dikombinasikan bersama lapisan coating yang akan diaplikasikan pada media. BioCide Film Preservative juga bisa melindungi kayu dari serangan bakteri pembusuk dan lumut. Aplikasi produk ini akan membuat cat kayu tahan jamur benar-benar bisa diandalkan pada kondisi ekstrim seperti taman outdoor.
Hanya Bisa pada Cat Berbasis Air
Namun demikian, tidak semua cat bisa dicampur dengan BioCide. Produk ini hanya bisa dikombinasikan dengan cat water based atau cat berbasis air. Jadi, selain bisa mewujudkan mebel yang antijamur, Anda juga tak perlu khawatir dengan kualitas keamanannya. Sebab, cat berbasis air memang lebih aman bagi lingkungan dan manusia. Sangat menarik bukan?
Perawatan Anti Jamur
Perawatan antijamur tak kalah krusial dilakukan dibanding treatment pengawetan dan finishing. Perawatan produk kayu sendiri bisa dilakukan dengan cara-cara yang sederhana saja, seperti:
- Membersihkan produk kayu secara rutin dari berbagai noda yang menempel. Noda yang menempel bisa menjadi sumber makanan spora jamur. Atau, bisa jadi pada noda tersebut terdapat bibit-bibit jamur yang siap tumbuh.
- Mengeringkan produk kayu. Kelembaban merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan tumbuhnya jamur. Karena itu, kita perlu menekan kelembaban agar produk kayu lebih awet. Bila Anda mengemas suatu produk kayu, gunakanlah silica gel (untuk produk berukuran kecil seperti mainan) dan container desiccant seperti Be Dry (untuk produk besar seperti mebel).
- Perawatan dengan poles kayu secara rutin. Pilih juga poles yang memiliki sifat antijamur seperti poles Biopolish.
- Pengecatan ulang bila lapisan cat yang lama sudah rusak.
Pemeriksaan secara rutin dan berkala.
Kami Sedia BioCide di Sini untuk Cat Kayu Tahan Jamur
Di Antijamur.net, kami menghadirkan dua produk BioCide yang bisa Anda gunakan. Kami menyediakan BioCide Wood Fungicide untuk pengawetan jamur blue stain, dan BioCide SFP untuk pencampuran pada cat yang digunakan.
Bagi Anda yang tertarik, silahkan beli produk kami sekarang juga. Pembelian BioCide sangat mudah dilakukan. Anda bisa membeli secara daring atau secara langsung. Pembelian secara daring bisa dilakukan dengan menghubungi CS kami. Sedangkan untuk membeli secara langsung, Anda bisa langsung bertandang ke Bio Service Point yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Demikianlah informasi yang bisa kami bagikan di kesempatan kali ini. Pada akhirnya ada beberapa poin yang bisa kita simpulkan sebagai berikut.
- Kayu merupakan produk serba guna yang bisa diolah menjadi berbagai produk.
- Sayangnya, meski memiliki berbagai kelebihan, kayu tak lepas dari kekurangan berupa resikonya dirusak jamur
- Terdapat sangat banyak jenis jamur perusak kayu dari soft rot, white rot, hingga blue stain.
- Antisipasi anti jamur jelas perlu dilakukan dimulai dengan pengawetan, finishing menggunakan cat kayu tahan jamur, hingga perawatan.
- Di antijamur.net kami menyediakan dua produk antijamur untuk Anda. Keduanya adalah BioCide Wood Fungicide untuk mencegah blue stain dan BioCide SFP untuk mencegah jamur pembusuk.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda ya.