Cara mengawetkan kayu sengon agar terhindar serangan jamur sangat penting saat ini. Karena kebutuhan akan kayu sengon semakin tinggi, baik kayu sengon olahan maupun pemanfataan kayu sengon secara langsung.
Yang perlu dipaparkan pertama kali ialah kenapa kita harus melakukan pengawetan agar produk kayu yang kita miliki terhindar dari jamur. Terkait pengawetan Kayu, peneliti Hunt dan Garratt (1986) menyatakan tujuan utama dari pengawetan kayu adalah untuk memperpanjang umur pemakaian bahan, dengan demikian mengurangi biaya akhir dari produk itu dan menghindari penggantian yang terlalu sering dalam konstruksi yang permanen dan semi permanen.
Baca Juga : salah satu keunggulan dari pohon jambon yang mudah dirawat
Peneliti lain, Dumanauw (1984) menyatakan bahwa alasan manusia melakukan pengawetan kayu karena: kayu yang memiliki kelas awet alami sangat sedikit, dan sulit didapat dalam jumlah banyak, selain itu harganya cukup mahal, selain itu kayu berkelas kuat III sampai dengankelas kuat V cukup banyak dan mudah didapat dalam jumlah banyak dan cara pengerjaannya pun lebih mudah hanya saja faktor keawetannya saja yang kurang.
Sehingga lebih efisien bila diawetkan terlebih dahulu. Metode pengawetan Kayu diantaranya : Metode rendaman, metode pencelupan, metode penmulasan, dan metode vakum dan tekanan.
Bahan kayu untuk struktur dengan tingkat keawetan dan kekuatan tinggi saat ini sulit diperoleh dan harga semakin mahal, maka perlu dilakukan teknologi untuk melakukan pengawetan kayu-kayu kelas menengah agar bisa memenuhi kebutuhan kayu struktur yang bersifat kuat dan berumur panjang. Bahan baku kayu dapat dimanfaatkan secara efisien dengan penerapan teknologi pengawetan, pengeringan, pemanfaatan kayu sisa dan lain sebagainya.
Salah satu alternatif adalah dengan melakukan proses pengawetan kayu yang mudah dikerjakan melalui proses rendaman dingin untuk memperpanjang umur pakai kayu sehingga dapat menghemat penggunaan kayu. Kayu sengon banyak sekali ditemukan di daerah Gunung Pati Semarang, karena kondisi tanah di daerah ini sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman sengon.
Kayu Sengon merupakan golongan kayu kelas rendah dan memiliki keawetan yang rendah serta mudah diserang organisme perusak seperti jamur. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya–upaya untuk mengatasi masalah perusakan konstruksi kayu pada bangunan serta dapat menambah mutu dan kekuatan kayu.
Adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan proses pengawetan kayu yang mudah dikerjakan melalui cara mengawetkan kayu sengon yang sederhana, yakni proses rendaman dingin.
Mengoptimalkan Keawetan Kayu Sengon Dengan Rendaman Dingin
Keawetan kayu berhubungan dengan erat dengan pemakaiannya. Kayu dikatakan awet bila mempunyai umur pakai lama. Kayu berumur pakai lama bila mampu menahan bermacam – macam faktor perusak kayu. Dengan kata lain keawetan kayu ialah daya tahan suatu jenis kayu terhadap faktor–faktor perusak yang datang dari luar tubuh kayu itu sendiri, termasuk jamur noda atau jamur pelapuk.
Keawetan kayu dapat diartikan sebagai daya tahan kayu terhadap serangan serangga perusak kayu dari golongan biologis. Keawetan alami ditentukan oleh zat ekstraktif yang bersifat racun terhadap faktor perusak tadi, sehingga dengan sendirinya keawetan alami ini akan bervariasi sesuai dengan variasi jumlah serta jenis zat ekstraktifnya. Kayu gubal memiliki keawetan yang lebih rendah dibandingkan dengan kayu teras, karena kayu gubal tidak mengandung zat ekstraktif yang bersifat pestisida.
Karena kayu sengon merupakan kayu produksi yang memiliki kelas awet rendah, diperlukan pengawetan yang sederhana dan ekonomis. Cara rendaman merupakan cara dimana kayu sengon direndam didalam bak larutan bahan pengawet yang telah ditentukan konsentrasi (kepekatan) bahan pengawet dan larutannya, selama beberapa jam atau beberapa hari.
Cara rendaman dingin dapat dilakukan dapat dilakukan dengan bak kayu, atau logam anti karat. Apabila kayu hanya direndam dalam larutan pengawet minyak tanpa dipanasi, prosesnya biasa disebut perendaman dingin.
Bahan Pengawet Kayu Sengon Untuk Menghindarkan Serangan Jamur
Cara mengawetkan kayu sengon yang efektif dapat dibantu dengan bahan pengawet. Bahan pengawet kayu ialah bahan–bahan kimia yang, apabila diterapkan secara baik pada kayu, akan membuat kayu itu tahan terhadap serangan sendawan, serangga, atau jamur.
Bahan–bahan pengawet ini dapat berupa senyawa–senyawa kimia murni atau campuran dari senyawa–senyawa. Bahan pengawet kayu ialah bahan – bahan kimia yang telah diketemukan dan sangat beracun terhadap makhluk perusak kayu.
Khusus untuk bahan pengawet yang bertujuan menghindarkan kayu sengon dari serangan jamur noda kayu (blue stain), anti jamur BioCide Wood Fungicide adalah pilihan terbaik.
Klik disini untuk lebih lanjut mengenal BioCide Wood Fungicide.