Bagaimana cara mengawetkan kayu tanpa pengawet? Metode atau cara demikian sebenarnya telah lama diterapkan nenek moyang kita. Cara pengawetan kayu tanpa obat pengawet umumnya dilakukan dengan prinsip memodifikasi atau menghilangkan nutrisi substrat kayu.
Prinsip ini berlandaskan pengetahuan bahwa kayu dirusak hama akibat organisme tersebut memerlukannya untuk hidup. Hama sering memanfaatkan kayu sebagai bahan makanan karena kandungannya yang kaya zat organik.
Beberapa jenis hama yang harus diwaspadai antara lain:
Kelompok jamur pembusuk
- White rot. Merupakan pembusuk kayu yang mencerna lignin sel kayu. Sebagai akibatnya yang tertinggal adalah bagian selulosa yang berwarna putih. Selain putih, kadang indikasi serangan white rot adalah adaya warna kekuningan.
- Brown rot. Sebagaimana namanya, jamur ini membusukkan kayu dengan memberikan efek warna lebih gelap. Brown rot mencerna selulosa kayu dan meninggalkan lignin yang kecoklatan.
- Soft rot. Soft rot juga merupakan jamur pembusuk yang harus diwaspadai. Soft rot membuat kayu menjadi sangat lembek dan lembut.
Kelompok lumut
Baca Juga : 4 keunggulan kayu jabon, bisa untuk apa saja?
Berbagai jenis lumut juga bisa menyerang kayu. Lumut umum merusak produk kayu outdoor seperti konstruksi bangunan luar dan juga mebel taman.
Baca Juga : Refinishing Lemari Kayu Antijamur dengan Mudah dan Cepat
Jamur noda dan bakteri pembusuk
- Jamur noda merupakan jamur perusak estetika kayu. Jamur ini tidak membusukkan kayu dengan cepat namun bisa membuat harga jual kayu turun drastic karena penampilannya menjadi jelek.
- Bakteri pembusuk kayu. Meski bukan hama utama yang biasanya melapukkan kayu, namun organisme ini juga perlu diwaspadai. Biasanya, bakteri pembusuk muncul pada kayu yang sudah terlebih dahulu dimakan jamur.
Hama Serangga
- Rayap. Organisme ini merupakan organisme koloni yang harus diwaspadai. Apalagi beberapa jenis rayap yang terkenal sangat merusak seperti rayap Formosa.
- Kumbang teter. Induk kumbang akan meletakkan telurnya di celah kayu. ketika menetas, akan muncul larva yang memakan kayu dari dalam.
- Berbagai serangga perusak kayu lainnya dari semut sampai dengan tawon-tawon tertentu.
Cara Mengawetkan Kayu Tanpa Pengawet
Dengan ancaman hama-hama tersebut, menjadi rasional bila kita ingin mengawetkannya. Dan sekali lagi, nenek moyang kita pun sejak dulu sudah memikirkan hal ini. Apalagi, bangunan dan perabot pada zaman dulu lebih rentan terserang hama.
Baca Juga : begini cara merendam kayu meranti dalam air agar awet tahan lama
Baca Juga : cara mengawetkan pelapah pisang dengan tepat
Bagaimana tidak? Rumah-rumah pada masa lalu hampir semuanya terbuat dari bahan organic. Lingkungan sekitarnya juga masih rimbun dan karenanya lembab. Kondisi ini meskipun dianggap asri dan menarik namun merupakan kondisi yang ideal untuk tumbuhnya jamur dan munculnya rayap. Maka dari itulah treatment pengawetan perlu dilakukan. Dan secara umum, terdapat dua tipe metode yang umum dilakukan untuk mengawetkan kayu tanpa bahan pengawet, yakni:
Baca Juga : cara mengawetkan kayu mangga tanpa pengawet
Perendaman
Perendaman dapat dilakukan di air mengalir maupun di lumpur yang banyak mengandung bakteri. Perendaman di air mengalir dimaksudkan agar nutrisi kayu terbawa arus, sedangkan perendaman dalam lumpur dimaksudkan agar nutrisi kayu terfermentasi bakteri. Orang zaman dulu sering menerapkan cara ini dengan meletakkan kayu di sungai, kolam ikan, got, hingga persawahan.
Agar lebih efektif, kayu dipotong terlebih dahulu. Namun tak jarang, pada banyak kasus, kayu gelondongan yang baru ditebang langsung diletakkan di sungai atau di ara persawahan.
Baca Juga : cara mengeraskan bambu dengan bahan pengawet
Secara umum, cara ini sangat mudah dilakukan. Resiko kerusakan kayunya juga kecil. Dan yang tak kalah penting, tidak diperlukan suatu teknik khusus karena kita hanya perlu meninggalkan kayu di tempat yang tepat.
Pengasapan
Metode pengasapan dilakukan dengan memaparkan asap pada susbtrat kayu. Secara tradisional, metode ini juga banyak dilakukan di Jepang masa lampau. Dengan paparan asap, harapannya nutrisi kayu termodifikasi sehingga berbagai jenis hama tak akan menyukainya.
Bagaimana dengan di Indonesia? Kalaupun ada, prevalensinya tidak sebanyak metode pengawetan dengan cara perendaman. Selain itu, metode ini juga dianggap rentan membakar kayu karena cuaca di Indonesia pun lebih panas dibanding di Jepang (sehingga resiko kebakarannya berbeda).
Kekurangan Cara Mengawetkan Kayu Tanpa Pengawet
Metode pengawetan tanpa bahan pengawet jelas akan memberikan keuntungan berupa treatment yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi pekerja. Anda juga tidak perlu membeli bahan pengawet baik berupa fungisida maupun insektisida. Sayangnya, di luar kelebihan-kelebihan tersebut, cara ini lebih banyak memberikan kekurangan. Dibanding pengawetan dengan obat kimia, cara mengawetkan kayu tanpa bahan pengawet kurang efektif sebab:
Memakan Waktu Sangat Lama
Kebanyakan metode pengawetan tanpa bahan pengawet memakan waktu sangat lama. Sebagai contoh, treatment perendaman kayu di sungai atau air kolam yang dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan agar nutrisi kayu benar-benar hilang atau termodifikasi.
Sekarang bayangkanlah bila treatment ini diterapkan pada masa kini. Supply kayu akan macet. Pelaku usaha woodworking seperti mebel hingga konstruksi akan benar-benar kebingungan. Harga kayu yang tersedia di pasaran pun akan melonjak tajam. Dan seiring berjalannya waktu, bukan tak mungkin para petani tidak mengawetkan kayunya. Sebab mereka tertekan dengan demand pasar yang sangat tinggi.
Resiko Kerusakan Kayu Tinggi
Meski aman untuk banyak kayu, akan tetapi beberapa kayu justru rentan mengalami kerusakan apabila direndam dalam waktu bulanan. Treatment pengasapan pun memberikan resiko serupa apabila tidak dilakukan hati-hati.
Kerusakan pada perendaman secara rinci bisa berupa:
- Kayu membusuk oleh bakteri dan jamur. Ya, bukannya terawetkan oleh hama, kayu justru bisa dimakan hama selama proses cara mengawetkan kayu tanpa pengawet ini.
- Digunakan sarang oleh organisme akuatik
- Mengalami perubahan warna atau discoloration karena terpapar kandungan di sungai
Estetika Kayu Menurun
Pengasapan atau perendaman kayu dalam waktu bulanan akan banyak mengubah struktur kimia substrat tersebut. Tampilan warna yang lebih pucat dan bau yang sangat menyengat bukan hal baru lagi dalam treatment seperti ini.
Masalah bau pada kayu bagi sebagian kalangan mungkin tak dianggap penting. Tapi bayangkanlah bila Anda menggunakan meja makan yang diawetkan dengan direndam di sawah selama berbulan-bulan sehingga mengeluarkan bau aneh. Apa Anda bisa makan di meja makan bau tersebut?
Tidak Menghambat Hama yang Memanfaatkan Kayu Sebagai Sarang
Meskipun treatment ini terbukti mampu mencegah hama yang menyerang kayu untuk memakannya, treatment ini tidak bermanfaat untuk hama yang hanya menggunakan kayu sebagai tempat hidup. Misalnya lebah carpenter yang hanya membuat kayu sebagai sarang, tetapi dapat menyebabkan kerusakan luar biasa. Pada treatment dengan obat kimia, hal itu dapat dicegah karena penerapan zat kimia akan membuat kayu beracun bagi berbagai jenis hama.
Solusi: Menerapkan Pengawet Kayu Efektif dan Paling Aman
Penggunaan bahan pengawet kimia seperti fungisida dan insektisida masih menjadi pilihan terbaik treatment pengawetan kayu yang efektif dan efisien. Tentu cara ini akan menghasilkan limbah tak seperti cara mengawetkan kayu tanpa bahan pengawet. Akan tetapi bukan berarti kita tak bisa meminimalisir limbah tersebut. Ada banyak hal yang dapat kita lakukan:
- Gunakan obat pengawet sesuai rekomendasi baik dalam hal konsentrasi maupun volumenya.
- Pengolahan limbah bahan pengawet yang sesuai aturan.
- Pemilihan bahan pengawet yang spesifik pada organisme target.
- Pemilihan bahan pengawet yang bisa dilarutkan dengan air sehingga meminimalisir pencemaran.
Dengan langkah-langkah tersebut, kita akan mendapatkan kayu-kayu awet dengan resiko keamanan yang lebih minimal. Penggunaan bahan pengawet yang dapat membuat usia kayu sangat awet pun sebenarnya.
Kami Sedia Bahan Pengawetnya
Untuk pengawetnya sendiri, khusus untuk fungisida, kami menyediakan BioCide Wood Fungicide dan BioCide Surface Film Preservative. Keduanya sama-sama anti jamur namun dengan fungsi yang berlainan.
- BioCide Wood Fungicide bisa digunakan untuk mencegah hama blue stain dan jamur noda lainnya. Seperti disebut di atas, jamur noda adalah salah satu perusak kayu. Memang hama ini tak cepat membusukkan, akan tetapi bisa menurunkan harga produk kayu.
- BioCide Wood Fungicide bisa dioleskan pada permukaan kayu untuk pencegahan sejak dini pasca penebangan. Setelah kayu digergaji menjadi sawn timber, hendaknya BioCide Wood Fungicide diaplikasikan lagi dengan treatment yang lebih baik, yakni dengan perendaman atau vakum tekan.
Sedangkan BioCide Surface Film Preservative adalah fungisida antijamur permukaan yang notabene tergolong wood decaying fungus. BioCide SFP juga bisa mencegah tumbuh dan berkembangnya lumut pada produk kayu. Fungsi ini tak bisa didapatkan bila Anda menerapkan cara mengawetkan kayu tanpa pengawet. Sebab treatment tersebut biasanya tak membuat kayu tahan lumut.
Aplikasi BioCide SFP bisa dilakukan dengan dicampurkan ke coating water based yang cocok. Selain itu, produk ini juga bisa langsung diaplikasikan ke kayu yang terlanjur berlumut dan berjamur.
Dan ingat ya, saat mengggunakan BioCide, gunakanlah alat pelindung yang disarankan. Simpan juga produk ini di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak.
Beli BioCide Sekarang juga
Segera dapatkan BioCide Wood Fungicide serta BioCide SFP sekarang juga untuk treatment pengawetan yang lebih modern tapi tetap memerhatikan kelestarian alam. Anda bisa membeli produk kami dengan mudah lho. Pembelian bisa dilakukan secara daring ataupun langsung.
Bila Anda ingin membeli secara langsung, Anda bisa langsung ke Bio Service Point. Sedangkan bila Anda tertarik membeli secara online saja, Anda bisa menghubungi CS kami lewat email, WA atau telepon. CS akan memandu Anda dengan ramah dan profesional.
Anda juga bisa mendapatkan berbagai informasi menarik lainnya mengenai produk woodworking kami. Sebab kami tak hanya menyediakan pengawet namun juga menyediakan cat, lem kayu, bleaching, dan lain sebagainya.
Demikianlah informasi yang bisa kami bagikan untuk pembaca di kesempatan kali ini. Pada dasarnya, cara mengawetkan kayu memang bisa dilakukan. Orang-orang pada masa lalu pun sudah melakukannya berulang kali untuk material mereka. Mereka merendam kayu di sungai sampai membiarkan kayu di lumpur dalam waktu yang sangat lama. Metode ini juga jelas eco friendly karena tak menggunakan bahan kimia berbahaya.
Namun metode seperti ini tidak cocok untuk industri pengolahan kayu modern. Cara mengawetkan kayu tanpa pengawet secara umum kurang efektif. Waktunya terlalu lama dan kadang kayu berubah warna menjadi jelek.
Untuk sekarang, metode pengawetan yang terbaik adalah yang menggunakan bahan kimia. Dan kami di antijamur.net menyediakan fungisida pengawet kayu yang bisa Anda gunakan, yakni BioCide Wood Fungicide dan BioCide Surface Film Preservative.
Semoga bermanfaat!