Apa saja ciri-ciri jamur beracun? Apa saja contoh mushroom yang sebaiknya tidak disantap? Yuk, kita bahas bersama-sama di sini.
Dilansir dari Kompas.com, 7 anggota keluarga di Cianjur harus dilarikan ke puskesmas akibat mengonsumsi jamur balado. Keluarga tersebut tak menyadari olahan balado lezat yang disantapnya mengandung mikotoksin membahayakan.
Kasus keracunan jamur seperti ini bukanlah kasus yang baru sepanjang sejarah manusia. Sejak dulu, bermunculan kasus-kasus di mana seseorang atau sekelompok orang mengalami masalah kesehatan akibat mengonsumsi jamur. Bahkan sosok Sidharta Gautama pun diduga beberapa ahli sejarah mengalami keracunan jamur yang membuatnya meninggal.
Jamur bisa dikatakan sebagai organisme yang unik. Ia bukan tanaman dan juga bukan hewan. Meskipun memiliki bentuk dan mobilitas seperti tanaman, ketika diolah, jamur seringkali memiliki rasa seperti daging hewan.
Oleh karena itu, banyak kalangan yang menyukainya. Apalagi kelompok vegan yang mencari substitusi pengganti daging dalam makanannya.
Namun sekali lagi, meskipun rasa jamur tergolong lezat, kita mesti waspada memilih mana jamur yang bisa dimakan dan mana yang tidak bisa dimakan. Sebab, salah pilih jamur bisa berakibat fatal.
Masih untung bila kita hanya pusing atau mual-mual. Dalam beberapa kasus, dikabarkan satu keluarga tak terselamatkan akibat jamur.
Ciri-Ciri Jamur Beracun
Seringkali, kasus keracunan jamur disebabkan karena korban mengambil jamur di alam liar. Hanya pada kasus-kasus tertentu, keracunan disebabkan karena jamur yang diproduksi sendiri atau perusahaan.
Oleh karenanya, bila Anda memang suka mengonsumsi jamur yang didapat di alam liar, ada baiknya Anda menguasai pengetahuan mengenai jenis jamur yang bisa dimakan atau jamur yang tak boleh dimakan.
Agar lebih jelas, silahkan simak ciri-ciri jamur beracun di bawah ini.
- Jamur yang memiliki lamela putih atau cincin pada batangnya. Lamela jamur yang bisa dimakan umumnya adalah yang kecoklatan.
- Jamur dengan kantong volva (lihat gambar). Beberapa jenis jamur yang lezat juga memiliki volva. Namun bila Anda belum ahli membedakan mana yang boleh dimakan dengan yang tidak, sebaiknya hindari semua yang berkantung volva. Sebab tak sedikit jamur dengan ciri tersebut bersifat sangat mematikan.
- Jamur dengan warna merah, baik pada kap maupun batangnya. Sekali lagi, beberapa jamur yang lezat juga memiliki warna merah. Namun tak ada beberapa spesies dengan warna merah ini yang sangat beracun.
Intinya, lebih baik bermain aman daripada mengambil resiko. Selain itu, jangan mengandalkan anggapan-anggapan di masyarakat yang tak sepenuhnya benar. Contoh:
- Di Eropa berkembang anggapan bahwa bila jamur tersebut bisa dikuliti bagian kepalanya, maka ia aman dimakan. Anggapan ini keliru, sebab salah satu jamur paling beracun, yakni death cap pun memiliki ciri tersebut.
- Anggapan bahwa jamur yang tumbuh di kayu aman dimakan. Anggapan ini juga keliru sebab beberapa spesies seperi funeral bell justru sangat beracun dan tumbuh di kayu.
- Bila jamur dimakan hewan dan hewan itu baik-baik saja, maka ia aman dimakan. Anggapan ini keliru, sebab metabolisme manusia dan hewan tidak bisa disamakan. Beberapa hewan bisa menetralkan racun jamur, namun tidak dengan manusia.
Sebaiknya, gunakan jamur yang sudah familier dan Anda ketahui secara detail. Hindari mengambil spesies yang benar-benar baru Anda temukan. Bila Anda penasaran, carilah dulu keterangan tentang spesies tersebut di buku panduan yang terpercaya atau pada ahli.
Contoh Jamur Beracun
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas dari ciri-ciri jamur beracun di atas, silahkan simak 3 contoh spesiesnya di bawah ini.
Agaric
Agaric adalah nama family jamur yang memiliki cukup banyak anggota. Semua jenis Agaric yang bisa dimakan berwarna pink, coklat, atau kehitaman. Sedangkan agaric yang beracun umumnya memiliki warna putih.
Salah satu cara mengidentifikasi tingkat racun jamur Agaric adalah dengan menggores bagian kapnya. Bila keluar noda cerah kekuningan, kemungkinan besar ia beracun. Namun bila nodanya pink, kuning pucat, atau kemerahan, ia aman dimakan.
Anda juga bisa membedakan spesies yang bisa dimakan dengan yang tidak dari baunya. Agaric yang bisa dimakan tidak mengeluarkan bau seperti iodin.
Boletus
Beberapa jenis jamur boletus bisa dimakan, sedangkan yang lainnya beracun. Salah satu cara mudah untuk menentukan edibilitasnya adalah dengan melihat Ada tidaknya warna merah. Bila ada warna merah di batang atau kapnya, berarti ia beracun
Warna biru batang ketika dibelah. Bila batang berubah menjadi biru setelah Anda membelahnya secara vertikal, berarti spesies tersebut beracun.
Russula
Russula adalah sekelompok jamur yang juga harus diwaspadai karena beberapa di antara spesiesnya memiliki tingka toksistas tinggi. Dan sayangnya, tidak mudah menentukan russula yang berjamur dan yang tidak.
Salah satu cara yang bisa diandalkan untuk melakukan identifikasi edibilitas russula pun agak membahayakan. Sebab Anda harus mencoba menjilat jamur tersebut. Bila terdapat sensasi terbakar atau rasa tidak enak, artinya ia beracun. Namun sekali lagi, tes ini sangat riskan. Sebab bila Anda melakukannya pada jamur non russula, bisa-bisa Anda terkena efek yang sangat serius.
Jenis Jamur Beracun di Sekitar Anda
Terlepas dari ciri-ciri jamur beracun di atas, perlu dipahami bahwa tak hanya ketiga jamur tersebut yang bisa menyebabkan masalah. Jamur adalah tingkat taksa yang tinggi (Kingdom) sehingga spesiesnya sangat beragam.
Selain mushroom yang telah dibahas, terdapat pula mold serta jenis jamur tempe yang bisa sama membahayakannya. Misalnya saja black mold yang bisa tumbuh pada furniture dan tembok.
Jamur-jamur yang berupa benang itu dapat menyebabkan reaksi alergi, mual, muntah, hingga gangguan organ dalam. Kasus black mold di India adalah contoh bagaimana tipe jamur seperti ini menunjukkan mara bahayanya.
Oleh karena itu, tindakan pencegahan jamur harus dilakukan. Pastikan ruangan dan mebel bersih. Selain itu, basmi jamur dengan Biocide SFP sekiranya terdapat area yang ditumbuhi organisme itu.
Biocide SFP adalah fungisida yang didesain untuk mencegah jamur permukaan dan lumut. Produk ini menjadi salah satu pilihan dalam industri woodworking.
BioCide tersedia dalam berbagai kemasan yang lebih mudah digunakan untuk banyak kalangan, termasuk mereka yang bekerja non-industrial.