Ada banyak jenis jamur tembok yang dapat ditemukan di rumah. Jamur ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan bermacam-macam, tergantung pada jenis jamur yang muncul yang menginfeksi.
Meskipun ada lebih dari seratus jenis jamur yang kadang-kadang ditemukan di rumah, di sini kita akan membahas beberapa di ataranya yang paling umum. Kemunculan jamur di rumah bisa ada di berbagai area, seperti di kamar mandi atau di dinding yang lembab.
Jenis Jamur Tembok yang Sering Ditemukan di Rumah
Secara umum, jamur dinding sendiri dapat dibagi dalam beberapa jenis. Setip jenisnya tentu dapat menimbulkan efek berbeda pada kesehatan manusia.
Jika dilihat dari tingkat keparahannya saat menginfeksi, jamur yang sering muncul pada area tembok rumah ini dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok A dengan tingkat keparahan tertinggi sekaligus yang paling berbahaya.
Lalu kelompok B yang masuk dalam kategori sedang dan ada golongan C yang masuk dalam kategori ringan. Tidak hanya mampu menimbulkan kerusakan pada tampilan rumah, kemunculan jamur juga dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius bagi Anda dan seluruh penghuni rumah.
Untuk lebih jelas mengetahui jenis-jenis jamur tersebut, berikut adalah beberapa di antaranya yang paling sering muncul.
1. Jamur Alternaria
Jamur alternaria memiliki ciri fisik berwarna abu-abu dan hitam dan sering ditemukan di luar ruangan. Selain itu, jamur alternaria juga dapar tumbuh di tempat-tempat lembab di dalam ruangan, seperti di kamar mandi, gudang atau di bawah wastafel dengan pipa bocor.
Alternaria juga dapat ditemukan di bangunan yang telah banjir atau mengalami kerusakan air lainnya. Jenis jamur tembok yang satu ini dapat menyebar dengan mudah dari satu area rumah ke area lain.
Paparan alternaria dapat menyebabkan reaksi alergi dan serangan asma. Oleh karena itu jamur ini masuk dalam kategori jamur kelas B.
2. Jamur Tembok Aspergillus
Jamur aspergillus dalah jenis jamur yang sering ditemukan di dalam ruangan. Â Jamur ini memiliki ciri fisik berupa warna cokelat hingga hitam.
Aspergillus dapat menyebabkan alergi, infeksi pernapasan, dan kondisi yang disebut pneumonitis hipersensitivitas, yang menyebabkan peradangan paru-paru.
Berdasarkan tingkatan bahaya yang ditimbulkannya, jamur aspergillus termasuk kelas A dan B. Kemunculannya sangat perlu untuk diwaspadai dan segera diatasi.
3. Jamur Acremonium
Acremonium merupakan jenis jamur yang banyak dijumpai di dinding rumah. Jamur ini memiliki ciri berupa warna putih, abu-abu, hingga hitam. Beberapa spesies dari jamur ini termasuk dalam jamur kelas A. Namun sebagian lainnya termasuk dalam jamur golongan B.
Bagian yang paling berbahaya dari acremonium adalah sporanya. Jika spora jamur ini sampai terhirup atau bersentuhan langsung dengan kulit, dapat memicu reaksi alergi, yang selanjutnya terjadi adalah gangguan pernapasan dengan tingkatan yang cukup akut.
4. Jamur Aureobasidium
Jamur aureobasidium adalah jenis jamur yang sering ditemukan di luar ruangan, tetapi juga dapat ditemukan di dalam rumah. Jamur ini biasa ditemukan pada permukaan kayu, wallpaper, dan permukaan yang dicat.
Jamur aureobasidium juga sering ditemukan pada bingkai jendela lembab dan mendempul. Warnanya merah muda dan hitam. Banyak orang yang alergi terhadap aureobasidium.
5. Jamur Botrytis
Botryris adalah jenis jamur tembok yang tumbuh di daerah dengan tingkat kelembaban tinggi, seperti kamar mandi dengan ventilasi yang buruk. Jamur ini dapat menyebabkan reaksi alergi dan asma. Termasuk dalam kelas jamur B.
6. Jamur Chaetomium
Jamur ini sering tumbuh di drywall, karpet dan bingkai jendela yang mengalami kerusakan air. Chaetomium kerap menghasilkan bau apek yang khas.
7. Jamur Cladosporium
Cladosporium adalah jenis jamur yang sering ditemukan tumbuh di dalam rumah. Jika sebagian besar jenis jamur lebih suka iklim hangat, cladosporium justru dapat tumbuh di daerah dingin. Sering tumbuh di kain, seperti karpet, dan di permukaan kayu, seperti lemari dan papan lantai.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah pernapasan. Jamur ini memiliki ciri fisik berupa warna cokelat, abu-abu hingga kehitaman.
8. Jamur Penicillium
Jamur penicillium sering ditemukan tumbuh pada bahan yang telah rusak oleh air, termasuk karpet, wallpaper, isolasi, dan perabotan seperti kasur. Penicillium adalah salah satu jenis jamur yang menyebar dengan cepat dan mudah dari satu bagian rumah ke bagian lain.
Paparan penicillium dapat menyebabkan reaksi alergi, infeksi sinus kronis, dan radang paru-paru. Biasanya penicillium muncul sebagai noda biru dan atau hijau sebagai ciri serangannya. Dari reaksi atau pengaruh kesehatan yang ditimbulkannya, jamur ini termasuk dalam kelas B dan C.
9. Jamur Stachybotrys chartarum
Sering disebut sebagai “jamur hitam” karena penampilannya yang hitam berlendir. Kadang-kadang disebut sebagai “jamur beracun,” meskipun jamur Stachybotrys chartarum sendiri tidak beracun. Jamur ini mampu menghasilkan senyawa beracun yang disebut mikotoksin, yang menyebabkan masalah kesehatan ketika orang bersentuhan dengan mereka.
Hal ini dapat menyebabkan reaksi alergi, masalah pernapasan, infeksi sinus kronis, serangan asma, kelelahan, dan depresi. Stachybotrys chartarum memiliki bau apek yang khas dan biasanya tumbuh di tempat-tempat yang tetap lembab sepanjang waktu. Seperti di saluran pendingin udara di mana ada banyak kondensasi atau di sekitar pipa bocor.
10. Jamur Trichoderma
Jamur trichoderma sering ditemukan tumbuh di karpet lembab, wallpaper, dan permukaan basah lainnya. Trichoderma mampu menghasilkan mikotoksin yang mirip dengan yang diproduksi oleh stachybotrys chatarum.
Jamur ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang sama. Banyak orang juga alergi terhadap trichoderma.
11. Jamur Ulocladium
Ulocladium membutuhkan banyak air, sehingga sering tumbuh di daerah di daerah dengan konsentrasi air tinggi, termasuk rumah yang telah terendam banjir. Jamur ini sering ditemukan tumbuh di dinding basah. Banyak orang yang juga alergi terhadap ulocladium.
Itulah beberapa jenis jamur tembok yang sering ditemukan di rumah. Anda harus rutin memelihara area rumah untuk mencegah kemunculan jamur-jamur ini.