Batu andesit cukup familier di telinga kebanyakan orang. Material ini adalah salah satu bahan bangunan favorit di antara berbagai material batu alam lainnya.
Andesit merupakan batu yang mula-mula diidentifikasi di Amerika Serikat. Penamaannya mengacu pada nama pegunungan andes yang merupakan wilayah di mana material tersebut banyak ditemukan.
Namun batu andesit sebenarnya bisa didapati di banyak benua. Di bagian lempeng tektonik bumi, material ini merupakan material batu alam yang paling banyak ditemukan komposisinya.
Sekilas dilihat, andesit memiliki ciri warna abu-abu hingga kemerahan. Motifnya mengisyaratkan bahwa batu tersebut terbuat dari bahan yang kecil dan halus.
Di Indonesia, batu andesit ini cukup banyak diolah menjadi material produksi satu bentuk kerajinan, seperti misalnya di Bogor dan Subang. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksinya pada angka 11.002.801 per tahun 2017. Sayang, laporan pada tahun-tahun berikutnya belum diterbitkan lembaga pengolahan data negeri tersebut.
Angka 11.002.801 sendiri tergolong sebagai angka yang besar. Dibanding material batu alam lainnya, batu ini menempati peringkat atas dalam kuantitas hasil tambang. Apalagi jika diperbandingkan dengan marmer, kwarsa, apung, dan juga kapur.
Dari nilai tersebut, di Kabupaten Bogor saja, Tirto pernah memberikan sebuah laporan yang cukup menggiurkan. Menurut portal berita tersebut, tersedia cadangan hingga 1,5 ton andesit di wilayah tersebut.
Berbagai perusahaan berlomba-lomba menguasai lahan yang dinilai potensial. Bahkan setelah dilakukan perhitungan, terdapat 64 perusahaan yang tercatat namanya menikmati tambang material ini di Bogor barat.
Karakteristik Batu Andesit
Material batu andesit, pada dasarnya terbentuk dari lava dengan karakter halus dan kandungan silika menengah yang mengalami pendinginan di permukaan bumi. Proses tersebut pada akhirnya memengaruhi beberapa karakter khas batu ini, misalnya:
- Warna abu-abu yang notabene dipengaruhi oleh kandungan silika yang jumlahnya 50-65%.
- Tekstur dan visual mengesankan impresi halus sebab memang terbuat dari material yang halus
- Mengandung metal alkali dalam jumlah rendah
- Hanya mengandung 20% quartz
- Hanya mengandung 10% feldspathoid
- Tekstur afanitic hingga porfirik dengan aksen phenocryst kemerahan dari garnet and plagioclase
- Densitas atau kepadatan andesit kurang lebih 2,11 – 2,36 g / cm3
- Nilai gravitasi spesifik 2,5 – 2,8.
- Kekerasan dalam skala Moh adalah 7
Secara umum, tak begitu sulit mengidentifikasi andesit terutama untuk mereka yang ahli. Namun, bagi mereka yang belum paham, identifikasinya jadi cukup cukup tricky.
Selain itu, yang juga bikin pusing adalah adanya beberapa batu yang mirip dengan material ini. Pada akhirnya tak sedikit yang menggunakan istilah andesitoid untuk merujuk semua batu dengan karakter mirip dengan andesit. Adapun, beberapa jenis andesit dengan warna agak gelap sering dianggap sebagai batu lain, terutama basalt.
Manfaat Batu Andesit
Material batu andesit telah banyak digunakan untuk banyak kebutuhan, misalnya untuk pembuatan beberapa produk di bawah ini.
- Kitchen cabinet top. Kabinet dapur memerlukan permukaan yang keras namun juga indah dan aman. Andesit yang merupakan batu alam merupakan salah satu kandidat terbaik sebagai bahan cabinet top.
- Dinding. Semua atau sebagian dinding juga bisa dipercantik dengan pemasangan batu ini. Apalagi bila desain interiornya mendukung. Pasti ruangan akan terlihat lebih menawan.
- Lantai. Andesit juga bisa digunaan untuk membuat lantai. Aplikasinya pun beragam mulai dari untuk indoor ataupun outdoor. Meski, sampai hari ini, lebih banyak yang mencari lantai batu andesit outdoor dibanding yang indoor.
- Mebel kamar mandi. Beberapa mebel kamar mandi seperti wastafel dan bak mandi juga bisa dibuat menggunakan material ini.
- Mempercantik mebel umum. Tak sedikit mebel umum yang juga bis dibuat cantik dengan andesit. Misalnya saja untuk pembuatan meja, buffet, dan rak.
- Kerajinan. Batu dari pendinginan lava di permukaan ini juga bisa digunakan untuk membuat aneka craft. Misalnya saja untuk membuat patung hingga cetakan ukiran sederhana.
Tak bisa dipungkiri bahwa dengan berbagai manfaat tersebut, batu ini menjadi salah satu yang populer di masyarakat. Apalagi harga yang ditawarkannya pun masuk akal dengan spesifikasi yang dipunyai oleh batu tersebut.
Material Batu Andesit Memerlukan Perawatan Khusus
Sebagaimana disebut di atas, terdapat cukup banyak manfaat batu andesit. Ada yang digunakan untuk membuat mebel, dinding bangunan, hingga kerajinan patung.
Pada akhirnya, apapun produk yang dihasilkan dari batu tersebut, pengolahan yang benar dan perawatan yang tepat perlu diperhatikan. Misalnya, agar batu tak mudah rusak dan kotor, coating dengan varnish yang bagus bisa digunakan.
Varnish adalah produk cat bening. Di pasaran tersedia varnish yang sangat berkilau, moderate, hingga tidak berkilau. Saat diaplikasikan pada batu, material tersebut pun akan mengikuti jenis kilau dari coatingnya. Selain itu, batu juga terlindungi dari sinar UV hingga suhu yang lembab.
Untuk perawatannya sendiri sebetulnya batu ini tak begitu sulit untuk di-maintenance. Anda hanya harus tetap waspada supaya tidak terjadi kerusakan.
Secara umum, jamur maupun lumut kurang cocok dengan batu andesit. Akan tetapi, bila lumut atau jamur menempel pada permukaan batu, kemungkinan untuk tumbuh dan berkembangnya tetap ada.
Ujung-ujungnya, visual batu andesit pun menjadi jelek. Tak mau itu terjadi bukan? Karena itulah perawatan perlu dilakukan dengan produk-produk berkualitas seperti antijamur Biocide Surface Film Preservative atau biasa disingkat Biocide SFP.
Biocide SFP merupakan antijamur yang juga bisa dicampurkan ke bahan varnish. Jadi, sebelum jamur ataupun lumut menyebabkan kerusakan, pencampuran Biocide SFP dapat dilakukan pada produk varnish yang akan dijadikan coating.