permukaan tembok rusak karena lembab

Waspada! Tembok Lembab Bisa Merusak Lebih dari Sekadar Cat

Kenapa tembok lembab dapat menyebabkan kerusakan struktur bangunan merupakan pertanyaan penting yang sering kali diabaikan oleh banyak pemilik rumah. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana kelembaban yang tidak terkelola dapat mempengaruhi struktur bangunan dari sudut pandang yang kurang umum.

Banyak orang menganggap tembok lembab hanya sebagai masalah estetika, padahal dampaknya jauh lebih serius. Kelembaban yang menembus dinding tidak hanya merusak cat dan lapisan finishing tetapi juga dapat mempengaruhi elemen struktural seperti balok, kolom, dan pondasi. Struktur bangunan yang terkena dampak kelembaban bisa mengalami penurunan kekuatan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan retakan atau bahkan kegagalan struktural.

promo produk white agent wa-250

Baca Juga : Aneka Jenis Jamur Tembok yang Bisa Ditemukan di Rumah

Artikel ini akan membahas berbagai aspek bagaimana tembok lembab mempengaruhi struktur bangunan, mengapa hal ini penting untuk diperhatikan, dan apa yang sebenarnya terjadi pada bahan bangunan ketika terpapar kelembaban dalam jangka waktu lama.

permukaan tembok lembab

promo produk biocide insecticide

Efek Kelembaban Tembok pada Struktur Bangunan

Pelapukan material kayu


Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang paling sering terkena dampak kelembaban. Kenapa tembok lembab dapat menyebabkan kerusakan struktur bangunan terkait erat dengan bagaimana kelembaban mempengaruhi kayu yang digunakan dalam struktur. Ketika kayu terkena kelembaban yang tinggi, baik itu dari rembesan air atau kelembaban udara yang tinggi, proses pembusukan bisa dimulai. Pembusukan ini disebabkan oleh pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lainnya yang memanfaatkan kelembaban untuk berkembang biak.

Ada beberapa bentuk pembusukan kayu yang perlu dicermati:

  • Pembusukan Basah: Terjadi ketika kayu terus-menerus terkena kelembaban. Jamur pembusuk basah dapat menyebabkan kayu menjadi lembek, dan ini secara langsung mempengaruhi kekuatan strukturalnya. Kayu yang telah mengalami pembusukan basah biasanya menunjukkan perubahan warna, aroma yang tidak sedap, dan tekstur yang lembut atau berbusa.
  • Pembusukan Kering: Meskipun namanya tidak berhubungan dengan kelembaban, pembusukan kering bisa terjadi pada kayu yang telah terpapar kelembaban dalam jangka waktu lama dan kemudian mengering. Jamur pembusuk kering mengurangi kelembaban pada kayu, membuatnya menjadi rapuh dan mudah pecah. Kayu yang terkena pembusukan kering cenderung retak dan terbelah.

Kehilangan kekuatan pada elemen kayu ini bisa mengakibatkan penurunan stabilitas struktural rumah, menyebabkan pergeseran atau keruntuhan pada bagian-bagian seperti balok, kolom, dan dinding.

Retakan dan daya tahan beton penyangga bangunan

  • Korosi pada Baja Tulangan: Beton seringkali diperkuat dengan baja tulangan untuk menambah kekuatan tarik. Namun, kelembaban yang tinggi dapat menyebabkan korosi pada baja ini. Korosi membuat baja mengembang, yang pada gilirannya dapat menyebabkan beton retak dan pecah. Retakan ini dapat memperburuk kerusakan lebih lanjut jika kelembaban terus-menerus meresap ke dalamnya.
  • Penurunan Daya Dukung Beton: Kelembaban yang berkelanjutan dapat mengakibatkan hilangnya kekuatan tekan pada beton. Ketika beton menyerap air, proses kimia yang dikenal sebagai hidrasi tidak dapat dilakukan secara optimal. Akibatnya, beton menjadi lebih rapuh dan kurang mampu menahan beban.
  • Pengembangan Retakan dan Keretakan: Kelembaban yang mengganggu struktur beton dapat menyebabkan pengembangan retakan pada permukaan. Retakan ini tidak hanya mempengaruhi estetika tetapi juga dapat menjadi saluran bagi kelembaban lebih lanjut, memperburuk kerusakan yang ada dan mempengaruhi kestabilan struktur secara keseluruhan.

Korosi dan Kerusakan Logam

Selain kayu dan beton, kenapa tembok lembab dapat menyebabkan kerusakan struktur bangunan juga melibatkan komponen logam dalam konstruksi. Logam yang digunakan dalam struktur bangunan seperti paku, baut, dan pelat logam bisa mengalami korosi akibat kelembaban. Korosi logam adalah proses di mana logam mengalami kerusakan akibat reaksi kimia dengan air dan oksigen.

Beberapa efek dari korosi logam meliputi:

  • Penurunan Kekuatan: Korosi mengurangi kekuatan logam secara signifikan. Baut dan paku yang korosi dapat mengurangi daya dukung elemen struktural yang mereka sambungkan, menyebabkan potensi kegagalan struktural.
  • Pecahnya Elemen Logam: Korosi yang berlangsung lama dapat menyebabkan logam menjadi rapuh dan mudah pecah. Ini mengakibatkan kegagalan pada sambungan atau penopang yang mengandalkan elemen logam untuk kekuatan struktural.
  • Efek Jangka Panjang pada Kestabilan: Kerusakan pada komponen logam sering kali memerlukan perbaikan yang mahal dan memakan waktu. Jika tidak ditangani dengan benar, efek korosi dapat menyebabkan masalah lebih besar dalam jangka panjang, seperti kegagalan struktural yang lebih luas.

Bagaimana Mencegah Kerusakan Struktur Akibat Kelembaban

Meskipun artikel ini tidak membahas cara mengatasi masalah kelembaban secara spesifik, penting untuk mencatat bahwa pencegahan adalah kunci dalam melindungi struktur bangunan dari kerusakan yang disebabkan oleh kelembaban. Memastikan bahwa sistem drainase berfungsi dengan baik, mengidentifikasi sumber kelembaban dan mengatasi masalah dengan cepat, serta melakukan inspeksi rutin dapat membantu meminimalkan dampak negatif kelembaban pada struktur bangunan.

Memahami kenapa tembok lembab dapat menyebabkan kerusakan struktur bangunan sangat penting bagi pemilik rumah dan profesional konstruksi. Kelembaban yang mengganggu dinding dapat menimbulkan berbagai masalah pada elemen struktural, termasuk kayu, beton, dan logam. Dampaknya bisa sangat serius, mengakibatkan penurunan kekuatan struktural dan potensi kegagalan bangunan.

Dengan pemahaman yang mendalam mengenai dampak kelembaban, langkah-langkah pencegahan yang efektif dapat diambil untuk menjaga keamanan dan stabilitas rumah Anda, memastikan bahwa struktur bangunan tetap kokoh dan dapat diandalkan dalam jangka panjang.