Proses pengeringan kayu menggunakan kiln dry adalah salah satu proses vital dalam industri woodworking atau pengolahan kayu. Proses ini menentukan keberhasilan pengolahan kayu selanjutnya. Pasalnya, kayu sebagai material organik secara alami memiliki kandungan air sangat tinggi. Bila hal tersebut dibiarkan, baik finishing, pengeleman, perakitan, pembuatan ukiran, dan beragam proses lainnya tak akan berhasil dilakukan.
Kiln dry sendiri merujuk pada sebuah ruangan yang didesain khusus untuk mengeringkan kayu. Dibanding metode pengeringan lainnya, cara inilah yang paling efektif dilakukan.
Baca Juga : Kayu Cemara Kipas Memiliki Beragam Manfaat Berikut
Memahami Proses dalam Kiln Dry
Dalam ruang kiln terdapat beberapa alat yang digunakan untuk proses pengeringan kayu. Terdapat boiler sebagai sumber panas, dan kipas angin sebagai penyalur udara ke seluruh ruangan.
Proses dimulai dengan mengeluarkan uap panas dari boiler ke ruang kiln. Uap panas ini selanjutnya terbawa arus udara dari kipas angin yang dihidupkan. Ketika kayu terpapar suhu panas, kayu akan berkeringat dan mengeluarkan kadar air di dalamnya.
Akibatnya, kondisi udara di sekitar kayu menjadi sangat lembab. Udara lembab ini seterusnya akan terbawa arus dari kipas angin yang mengarah keluar. Proses ini berlangsung terus menerus hingga kadar air yang dikeluarkan dirasa cukup.
Jamur Blue Stain
Apa Semua Kayu Perlu Di-Kiln Dry?
Semua jenis kayu pada dasarnya perlu dikeringkan dengan baik, termasuk bila harus dikeringkan dengan cara ini. Apalagi pada kayu-kayu yang memiliki kadar air dan getah sangat tinggi. Sebagai contoh kayu pinus. Karena kandungan getahnya yang tinggi, pinus sangat rentan terserang jamur blue stain. Bila pinus tak segera dikeringkan dengan baik, blue stain akan menyerang menyebabkan noda biru kehitaman.
Masalah yang Sering Timbul
Beberapa masalah bisa terjadi pada proses ini. Salah satu masalah yang sering terjadi pelengkungan. Pelengkungan kayu umumnya terjadi pada kayu yang diletakkan di bagian atas. Lantaran, kayu yang diletakkan di bagian atas langsung terpapar suhu dengan intensitas tinggi dan cepat.
Selain itu, ketiadaan beban juga menyebabkan pergerakan kayu tak terkontrol sehingga kayu dengan mudah melengkung. Untuk mengatasi hal ini, dapat digunakan batu yang diletakkan di kayu paling atas. Dengan begitu pergerakan kayu dapat ditekan dan material tersebut juga tidak secara langsung dan cepat terkena panas.