Terdapat berbagai jenis pohon bakau apabila kita lihat menurut spesiesnya. Sedangkan bila dilihat dari tipenya saja, setidaknya ada 3 tipe mangrove yang paling banyak ditemukan.
Ketiganya adalah Red Mangrove, Black Mangrove, dan juga White Mangrove. Seperti apa karakteristik ketiganya dan bagaimana cara membedakannya satu sama lain? Mari, simak penjelasan di bawah ini.
Jenis Pohon Bakau #1 Bakau Merah
Nama spesies: Rhizophora mangle
Deskripsi: Genus Rhizophora terkenal dengan spesiesnya, yakni R. mangle yang umum disebut sebagai bakau merah. Tipe ini memiliki perakaran yang terlihat paling “rumit” karena akarnya seolah tumbuh seperti tali yang bertumpukan.
Baca Juga : Apa Perlu Kayu Bakau Diawetkan?
Akar R. mangle pada dasarnya tumbuh ke sisi-sisi sekitarnya secara terus-menerus dengan cabang-cabang yang tak sedikit. Sistem perakaran yang kompleks tersebut membantu jenis pohon bakau ini mendapatkan oksigen lebih banyak, sekaligus memperkokoh batang tanaman di area perairan yang kurang stabil.
R. mangle memiliki daun dengan ujung meruncing dan berwarna hijau di kedua sisinya. Bunganya berukuran kecil dan akan menghasilkan propagula (benih yang tumbuh sebelum terlepas dari induknya) berbentuk lonjong memanjang dan berwarna gelap.
Di antara macam-macam tanaman mangrove yang ada, R. mangle ditemukan di area tropis dan sub tropis. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 24 meter dengan batang berwarna coklat keabu-abuan.
Jenis Pohon Bakau #2 Black Mangrove
Genus: Avicennia
Tipe mangrove selanjutnya adalah black mangrove atau bakau hitam. Ciri utama yang paling membedakan tipe ini dengan macam-macam mangrove yang lain terletak pada sistem perakarannya. Apabila Anda sedang berjalan-jalan ke pantai dan menemukan bakau yang akarnya tumbuh ke atas dari permukaan tanah, maka itu adalah black mangrove.
Sistem perakatannya yang sangat unik tersebut berguna untuk mendapatkan lebih banyak oksigen. Sebab, tipe ini sering ditemukan tumbuh di tanah yang sangat lembab dan memiliki kadar oksigen rendah. Ciri lain yang tak kalah menarik adalah adanya Kristal garam di daunnya. Bilapun tak ada Kristal garam, Anda akan merasakan rasa asin kala mencicipi bagian belakangdaunnya.
Secara sekilas, daun Avicennia mirip dengan red mangrove, hanya saja, bagian belakang daun ini memiliki warna abu-abu. Propagula juga ditemukan pada tipe ini dengan bentuk bulat dan ujung meruncing.
Jenis Pohon Bakau #3 Putih (White Mangrove)
Genus: Laguncularia racemosa
Selain red dan black mangrove, jenis-jenis mangrove yang paling banyak ditemukan juga mencakup spesies L. racemosa. Bila Anda melihat bakau tanpa sistem perakaran yang unik dan malah terlihat seperti pohon kebanyakan, maka dia adalah L. racemosa.
Tipe ini memiliki daun yang bentuknya membulat dan berukuran paling kecil. Warna daun sama di kedua sisi. Propagulanya juga paling kecil di antara tipe yang lainnya.
Cara Identifikasi Jenis Pohon Bakau
Dari penjelasan di atas, kita bisa membedakan ketiga tipe pohon mangrove menurut propagula, daun, dan akarnya.
Daun
Identifikasi jenis-jenis mangrove paling mudah dilakukan menurut daunnya. Berdasarkan penjelasan di atas, kita tahu bahwa:
- Tipe mangrove putih memiliki ukuran daun paling kecil. Warna daun hijau di kedua sisinya, dan ujung daun membulat. Terdapat semacam nodul kecil untuk menyekresikan garam di sisi belakang daun.
- Tipe merah memiliki ukuran daun sedang dan seukuran dengan tipe hitam. Warna daun hijau di kedua sisinya, dan ujung daun meruncing.
- Tipe hitam memiliki ukuran daun sedang. Warna daun hijau di sisi atas dan abu-abu di sisi bawah. Ujung daun meruncing. Bila kita mencicipinya, akan terasa asin di bagian belakang daun jenis pohon bakau hitam ini.
Bila dilihat menurut perakarannya:
- Tipe putih memiliki akar yang “sangat biasa”. Akarnya tampak seperti akar pada pohon kebanyakan.
- Tipe merah memiliki akar yang tumbuh ke dalam air. Akar bercabang dan terkesan sangat berantakan.
- Tipe hitam memiliki akar yang tumbuh mencuat dari dalam tanah ke atas.
Propagula
Adapun, bila dilihat menurut propagulanya, kita bisa membedakan jenis-jenis tanaman bakau sebagai berikut:
- Tipe putih memiliki propagula yang paling kecil dengan warna kehijauan
- Tipe merah memiliki propagula yang memanjang dengan warna yang gelap
- Tipe hitam memiliki propagula berukuran sedang dengan bentuk membulat sedikit runcing di ujung-ujungnya.
Kayu Bakau Punya Banyak Manfaat, Tapi Jangan Lupa Mengawetkannya
Indonesia merupakan salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia. Sangat normal karenanya ketika kita melihat data hutan mangrove yang tidak sedikit di negeri ini. Sayangnya, luasan area tersebut terus berkurang seiring berjalannya waktu.
Salah satu penyebabnya adalah karena penebangan pada area mangrove untuk kebutuhan lain. Misalnya untuk dibangun tempat wisata, toko, pertambakan, dan lain sejenisnya. Pepohonan bakau juga seringkali diambil kayunya sekadar untuk dijadikan kayu bakar.
Fenomena ini disebabkan lantaran kesadaran mengenai pentingnya keberadaan hutan mangrove yang rendah. Selain itu, masyarakat juga tidak melihat potensi budidaya aneka jenis pohon bakau secara ekonomis.
Padahal, meski tidak memproduksi kayu unggulan, bakau bisa dijadikan berbagai produk woodworking seperti kerajinan dan suvenir. Dengan branding sebagai kayu mangrove, masyarakat lokal juga bisa menarik perhatian pembeli. Toh, bakau dikenal sebagai kayu yang tahan air dan juga kondisi keras.
Namun tentu saja pemanfaatan itu harus didukung dengan budidaya yang sifatnya sustainable. Hutan tak boleh sembarangan ditebang, dan bibit-bibit baru harus siap menggantikan pohon yang diambil. Dengan cara ini, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat terbaik dari keberadaan mangrove di sekitar mereka.
Kami Mendukung Budidaya Mangrove!
Kami di antijamur.net selalu mendukung budidaya tanaman terutama dalam kategori pohon yang sustainable. Kami menyadari pentingnya kelestarian alam bagi seluruh makhluk di bumi ini.
Dan karena itulah, kami di Bio Industries selalu hadir dengan produk woodworking eco friendly. Salah satunya adalah produk pengawetan kayu BioCide.
BioCide diformulasikan menurut standar keamanan yang berlaku. Penggunaannya pun dengan demikian bukan hanya bisa membuat kayu lebih awet. Namun, dengan pemakaian yang tepat, treatment preservasi akan lebih aman bagi lingkungan.
Jadi, gunakanlah BioCide dan jangan lupa untuk selalu mendukung upaya budidaya aneka jenis pohon bakau! Semoga artikel ini bermanfaat, ya.