Sudah kita kaji pada artikel sebelumnya bahwa solar maupun oli bukanlah preservative kayu yang bagus. Mengawetkan kayu dengan solar mungkin termasuk metode murah meriah yang banyak disuka pengguna kayu, namun masih banyak bahan pengawet yang bisa memberikan kualitas lebih baik dari kedua bahan tersebut. Yang jadi persoalan, di antara berbagai bahan pengawet itu, manakah yang bukan hanya sekedar cukup baik sebagai pengawet kayu pengganti solar dan oli?
Sebab, kalau hanya menggantikan fungsi solar dan oli, ada beragam produk yang bisa dipilih. Padahal, tentu akan lebih baik bila kita memperoleh yang terbaik di antara yang paling baik. Dari berbagai produk preservative sendiri, bahan pengawet yang kami sarankan terutama dari golongan antijamur atau fungisida adalah Microcide 100 EC dan Film Preservative FPR36.
Mengapa Microcide 100 EC dan FPR36 sebagai Pengawet Kayu Pengganti Solar dan Oli?
Microcide 100 EC adalah bahan pengawet kayu yang bisa diandalkan untuk mencegah serangan jamur noda. Jamur noda sendiri adalah jamur pengubah warna kayu secara permanen yang jelas akan merugikan industri woodworking. Sedangkan Film Preservative FPR36 merupakan antijamur khusus untuk jamur pembusuk yang bisa dicampurkan ke dalam cat.
Jadi, fungsi bahan ini sebagai produk pengawet adalah dengan meningkatkan ketahanan lapisan coating dari serangan jamur. Bahan pengawet ini pun bisa digunakan untuk membasmi jamur pada perabot dan berbagai produk kayu lainnya. Mengapa kami menyarankan kedua produk tersebut sebagai pengganti cara mengawetkan kayu dengan oli dan solar?
Aspek pertama yang ditawarkan baik Microcide 100 EC dan Film Preservative FPR36 adalah jaminan dari cara kerjanya yang spesifik. Microcode 100 EC spesifik mencegah jamur noda, sedangkan FPR36 spesifik mencegah jamur pembusuk. Jadi, keduanya memang diformulasikan khusus untuk bekerja mencegah kedua hama yang berbeda.
Alasan kedua, baik Microcide 100 EC maupun FPR36 tidak akan membuat kayu sulit dicat sebagaimana solar dan oli. Microcide 100 EC dan FPR36 juga mudah diaplikasikan dengan beragam metode menggunakan pelarut solvent maupun air. Produk tersebut juga tidak reaktif pada kulit manusia, sehingga penggunaannya relatif aman meski penggunaan alat keselamatan kerja tetap diwajibkan.