Meski mudah tumbuh dan bisa ditemukan di berbagai tempat, pemanfaatan kayu waru masih terbilang minim.
Siapa tak tahu pohon waru? Meski buahnya hampir tak dikenal orang, namun tanaman ini sangat mudah tumbuh di berbagai tempat. Pada pekarangan yang tak terurus, tanaman ini sering ditemukan tumbuh. Mulanya hanya kecil, namun lama-lama berkembang menjadi pohon dengan ukuran yang besar.
Sekilas bunganya mengingatkan kita pada bunga sepatu. Toh, keduanya sama-sama memiliki bentuk seperti terompet, dengan struktur putik dan benang sari yang mirip. Dan memang, kedua tanaman ini termasuk dalam genus yang sama, yakni genus Hisbiscus.
Genus Hisbiscus sendiri terdiri dari sangat banyak pohon. Waru adalah kelompok tanaman di dalam genus ini. Terdapat beberapa jenis waru yang dikenal hingga saat ini. Yang pertama adalah Hisbiscus tiliaceus. H. tiluaceus adalah pohon waru yang paling populer di masyarakat. Ketika orang menyebut nama waru, kemungkinan besar yang ia maksud adalah H. tiliaceus.
Selain itu, ada pula spesies waru yang lain, yakni waru gunung dan waru landak. Kedua jenis waru ini memiliki ciri yang berbeda dibanding H. tiliaceus. H. similis atau waru gunung memiliki bunga yang lebih pendek dengan biji yang lebih kasar. Sedangkan H. mutabilis atau waru landak memiliki ukuran yang lebih kecil. H. mutabilis juga memiliki bunga warna putih yang berubah menjadi merah saat hari sudah sore.
Nah, pada kesempatan ini, pohon waru yang dimaksud lebih mengacu pada H. tiliaceus atau waru yang paling banyak dikenal orang.
Manfaat Pohon Waru bagi Masyarakat
Bagi masyarakat, pohon waru sering dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Pohon ini sering digunakan sebagai peneduh di pekarangan, kayu bakar, kayu untuk membuat perkakas rumah tangga, sampai untuk membuat kandang ternak dan rangka bangunan.
Ciri Khas Kayu Waru
Pohon waru adalah tanaman yang bisa tumbuh menghasilkan substrat kaya selulosa dalam jumlah besar. Substrat tersebut terdapat pada batang dan cabang-cabangnya. Dan bagi masyarakat, substrat inilah sumber utama pemanfaatkan berbagai spesies pohon. Hal ini pun berlaku pada pohon waru.
Kayu yang dihasilkan pohon waru memiliki potensi besar untuk digunakan masyarakat. Apalagi karakteristik kayu waru pun secara umum menunjukkan kualitas yang baik.
Waru menghasilkan kayu dengan berat sedang hingga agak ringan. Densitasnya agak padat dengan tekstur teraba halus. Dari segi kekuatan, kayu ini memiliki tingkat kekuatan yang baik. Pun begitu dari segi keawetan, kayu ini pun memiliki tingkat keawetan yang lumayan baik. Bahkan kayu waru sering digunakan untuk pembuatan produk yang kontak dengan tanah. Dan yang tak kalah menarik, kayu ini memiliki ketahanan tersendiri terhadap paparan air asin.
Bagaimana dari segi tampilannya? Secara umum, waru menghasilkan kayu dengan tampilan yang khas. Kayu ini memiliki warna abu-abu dengan aksen keunguan atau kebiruan. Namun, ada kalanya waru juga hadir dengan warna coklat keunguan dan coklat kebiru-biruan.
Manfaat Kayu Waru
Pemanfaatan kayu waru di lapangan bisa dibilang masih begitu minim. Akan tetapi, sedikit banyak kayu ini telah terbukti handal ketika digunakan untuk:
- Membuat alat memancing dan berbagai peralatan hobi lainnya
- Digunakan untuk membuat perahu dan kano. Ini disebabkan karena sifat kayu yang memiliki ketahanan terhadap air, khususnya air asin.
- Digunakan untuk membuat beragam produk mebel seperti kursi, meja, bangku, almari, dan lainnya
- Digunakan untuk membuat berbagai perkakas rumah tangga, terutama bagian gagangnya
- Digunakan untuk membuat konstruksi bangunan. Ini didukung dengan sifat kayu yang memiliki ketahanan ketika kontak dengan tanah.
- Digunakan untuk membuat beragam jenis kerajinan
- Digunakan untuk membuat roda pedati
- Digunakan sebagai kayu bakar
Agar Makin Optimal, Gunakan BioCide SFP dan BioCide Wood Fungicide
Penggunaan kayu waru untuk membuat berbagai produk di atas bisa terancam oleh serangan berbagai jenis hama. Salah satunya adalah serangan hama jamur.
Jamur atau fungi ialah organisme bukan tumbuhan dan bukan tanaman yang hidup dengan memanfaatkan zat organik. Kayu yang kaya serat selulosa dan bahan organik lainnya secara umum menjadi bahan yang disukai oleh jamur.
Beberapa kayu memang memiliki ketahanan tersendiri terhadap jamur. Kayu-kayu tersebut mengandung resin tertentu yang tidak disukai jamur atau malah menghambat pertumbuhan jamur. Tapi tidak semua kayu mengandung resin pelindung tersebut. Selain itu, kayu-kayu muda pun sering kali tidak memiliki jumlah resin pelindung yang cukup.
Maka dari itulah, pemanfaatan kayu waru perlu memerhatikan ancaman ini. Kita bisa menggunakan BioCide Wood Fungicide dan BioCide Surface Film Preservative agar kayu tersebut tidak mengalami kerusakan.
Keunggulan BioCide sebagai Antijamur
Terdapat dua jenis BioCide antifungal yang bisa digunakan untuk melindungi kayu waru. Yang pertama adalah BioCide Wood Fungicide. BioCide Wood Fungicide adalah antijamur untuk mencegah dan membasmi jamur stain. Jamur stain sendiri ialah jamur mikroskopis yang menyebabkan perubahan warna pada substrat kayu. Ciri kayu yang terserang jamur stain adalah warnanya yang berubah menjadi biru atau kehitaman tanpa bisa dihilangkan dengan dihapus.
Jenis BioCide yang kedua adalah BioCide Surface Film Preservative. BioCide Surface Film Preservative bisa digunakan untuk membasmi jamur permukaan. Jamur permukaan adalah jamur yang tumbuh akibat kelembaban ketika kayu atau produk kayu diletakkan dalam ruangan yang lembab. Jamur permukaan bisa dihilangkan dengan diusap, tapi kadang kala akarnya sudah tertanam ke dalamkayu sehingga perlu fungisida seperti BioCide SFP.
Begini Cara Membeli BioCide
Ayo beli BioCide SFP dan BioCide Wood Fungicide untuk melindungi kayu waru. Pembelian kedua varian BioCide antifungal tersebut bisa dilakukan di Bio Service Point yang beralamat di Yogyakarta, Jepara, dan juga Cirebon.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan pembelian secara daring di situs ini sekarang juga. Hubungi saja Customer Service kami untuk melakukan pemesanan secara online. CS kami akan melayani pesanan Anda denagn cepat, ramah, dan pastinya profesional.
Kurang lebih, itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai kayu dari pohon waru. Secara umum, bisa kita katakana bahwa kayu waru adalah kayu yang memiliki kualitas yang baik. Kayu ini pun bisa digunakan untuk membuat berbagai kebutuhan. Misalnya untuk membuat meja, almari, perahu, rumah, sampai benda kerajinan.
Sayangnya, meski mudah tumbuh dan banyak ditemukan di berbagai daerah, pemanfaatan kayu ini masih terbatas. Dan oleh sebab itulah, secara khusus kami mendukung upaya pemanfaatan kayuy waru. Kami menyediakan fungisida yang bsia digunakan supaya kayu waru menjadi lebih tahan jamur. Fungisida yang kami sediakan adalah BioCide Wood Fungicide dan BioCide Surface Film Preservative. Ayo, pesan sekarang juga kedua fungisida kayu berkualitas tinggi ini.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, ya. Nantikan artikel kami lainnya di antijamur.net.
