Bambusa maculata atau bambu tutul adalah salah satu spesies bambu di Indonesia. Jenis bambu ini memiliki tampilan sangat unik karena pola coklatnya yang tersebar di seluruh permukaan. Yuk, ketahui lebih lanjut soal pring tutul ini.
Beriklim tropis, Indonesia merupakan rumah yang kaya akan berbagai flora dan fauna. Salah satunya adalah bambu. Tanaman yang terdiri dari beragam spesies ini dengan mudah didapatkan di berbagai pelosok Indonesia. Bambu bahkan memiliki tingkat kelimpahan tinggi sehingga pemanfaatannya masih sangat leluasa.
Baca Juga : ciri khusus yang dimiliki oleh kayu gelam
Salah satu bambu yang paling unik karena tampilannya adalah bambu tutul atau pring tutul. Spesies bambu dengan nama latin Bambusa maculata ini sangat khas dengan pola seperti totol di seluruh permukaannya. Tak heran ia sering disebut sebagai bambu dengan pola macan.
Karakteristik Bambu Tutul
Sebagaimana disebut di atas, pring tutul ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Tanaman ini memiliki panjang rerata hingga 20 meter dengan diameter hingga 12 cm. Bambu ini bisa bertahan hidup pada wilayah dingin asalkan dengan suhu tidak kurang dari -2°C.
Baca Juga : apa jenis bambu yang paling baik untuk anyaman
Sehingga tumbuhan ini bisa dibudidayakan di dataran rendah maupun pegunungan dan di wilayah tropis maupun sub tropis. Sedangkan paparan mataharinya beragam dari yang penuh terpapar hingga sebagian saja. Bagi Anda yang ingin membudidayakannya, siapkanlah tanah yang lembab dan subur.
Pemanfaatan Bambu Tutul
Ada berbagai produk yang bisa dihasilkan dari material ini. Namun secara umum, bambu totol banyak digunakan untuk:
Mebel
Bangku hingga meja adalah contoh berbagai mebel yang sering memanfaatkan pring tutul. Namun selain itu, sebenarnya banyak varian produk lain yang sudah dihasillan. Misalnya saja ranjang dan rak yang terbuat dari bambu ini.
Baca Juga : Penelitian Ahli: Ketahanan Bambu Petung Terhadap Serangan Jamur kayu
Anyaman
Anyaman dari jenis bambu totol tergolong sangat diminati karena keindahannya yang khas. Fungsi anyaman atau biasa disebut gedhek oleh orang jawa kerap dimanfaatkan sebagai dinding rumah semi permanen. Berbagai restauran pun sangat sering menggunakan material ini.
Selain kedua produk di atas, tentu masih banyak fungsi bambu tutul bagi manusia. Misalnya saja sebagai bahan baku pembuatan keranjang hingga bakul nasi.
Baca Juga : Plus Minus Pengawetan Bambu secara Tradisional Dibanding Cara Modern
Waspada Serangan Hama
Bambu merupakan bahan yang kebermanfaatannya tinggi di masyarakat. Sayangnya, material ini seringkali rusak akibat serangan hama. Dibandingkan dengan kayu pun, secara umum aneka jenis bambu, termasuk bambu tutul memiliki ketahanan yang lebih rendah.
Mungkin Anda pun sudah sering mendapati kerusakan bambu di kehidupan sehari-hari. Furniture bambu, misalnya, kadang diserang oleh teter yang membuatnya mengeluarkan bubuk halus. Demikian juga dengan gedhek atau anyaman bambu yang dijadikan sebagai dinding.
Selain teter dan beberapa hama serangga seperti rayap, jamur, lumut, serta bakteri kerap membuat material ini bermasalah.
Hama Jamur
Terdapat sangat banyak jenis jamur yang menyebabkan kerusakan pada furniture. Beberapa di antaranya adalah jamur pelapuk cepat, jamur pelapuk lambat, dan jamur noda. Masing-masing jamur ini dibedakan menurut tipe kerusakan yang ditimbulkan.
Jamur pelapuk cepat, misalnya, bisa menyebabkan dekomposisi atau pembusukan dalam waktu lebih singkat dibanding pelapuk lambat. Adapun, jamur stain atau noda secara umum tidak melapukkan kayu akan tetapi membuat warnanya berubah menjadi sangat jelek. Contoh jamur stain adalah blue stain fungus. Blue stain bisa membuat bambu tutul berubah warna menjadi kebiruan.
Hama Lumut
Selain jamur, hama non serangga lain yang sering menyebabkan masalah adalah lumut. Namun hama ini hanya merusak ketika produk bambu tutul diletakkan di lingkungan lembab. Misalnya pada garden furniture, dinding bambu bagian luar, pagar bambu, dan lain sejenisnya.
Serangan lumut sering diabaikan oleh banyak orang. Padahal, seperti jamur, lumut bisa membusukkan bambu. Bukan itu saja, tatkala lumut sudah tumbuh, hama-hama lain pun akan ikut datang sehingga membuat proses dekomposisi berjalan lebih cepat.
Bakteri Pembusuk
Bakteri pembusuk adalah segala jenis bakteri yang hidup dengan cara membusukkan substrat organik. Dan karena bambu merupakan bahan organic, ia pun tak lepas dari serangan bakteri pembusuk. Biasanya, serangan bakteri pembusuk muncul bersamaan dengan serangan lumut. Jarang sekali bakteri pembusuk menjadi satu-satunya faktor kerusakan pada bambu.
Pentingnya Perawatan dan Pengawetan untuk Bambu Tutul
Mencermati banyaknya ancaman hama pada bambu, tentu rasional bila kita mengantisipasinya sejak dini. Sama seperti pada industri woodworking, industri pengolahan bambu pun memerlukan treatment pengawetan agar material itu tidak mudah rusak.
Treatment pengawetan memiliki target utama untuk pencegahan. Ada beberapa metode yang bisa dipilih. Misalnya, untuk pencegahan blue stain, kita bisa meresapkan zat anti blue stain ke substrat bambu. Sedangkan untuk mencegah jamur pelapuk, kita bisa memakai cat yang tahan jamur. Pun demikian halnya dengan pencegahan lumut dan bakteri pembusuk. Kita hanya perlu mencari produk anti hama tersebut untuk diaplikasikan ke material bambu.
Untuk perawatannya sendiri, hal-hal mendasar seperti pembersihan jelas wajib untuk dilakukan. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah menerapkan perawatan yang spesial, seperti:
1. Penggunaan poles bambu seperti Biopolish
2. Refinishing atau pengecatan ulang ketika lapisan cat lama pada produk bambu tutul sudah rusak
3. Sediaan produk antijamur dan antilumut untuk membasmi hama yang sudah terlanjur tumbuh
Nah, di antijamur.net ini, kami memiliki semua produk tersebut untuk Anda. Kami memiliki pengawet untuk bambu tutul hingga produk perawatannya. Agar lebih jelas, silahkan simak produk yang kami sediakan tersebut di bawah ini.
BioCide untuk Merawat dan Mengawetkan Bambu Tutul
Produk | Fungsi | Keterangan |
BioCide Wood Fungicide | Anti jamur stain atau jamur noda | Produk ini menggunakan bahan aktif yang secara khusus didesain untuk mencegah pertumbuhan jamur stain atau noda. BioCide Wood Fungicide bisa diresapkan ke substrat bambu pasca penebangan atau saat bambu tutul sudah dipotong-potong. |
BioCide Surface Film Preservative | Anti jamur pelapuk seperti jamur permukaan, serta anti lumut dan alga perusak bambu dan kayu | BioCide SFP mengandung dua jenis bahan aktif. Satu bahan aktif bisa digunakan untuk mencegah dan membasmi jamur, sedangkan satu lagi bisa digunakan untuk mencegah dan membasmi lumut serta alga perusak bambu.
Produk ini bisa digunakan dengan dua cara. Pertama, dicampurkan ke bahan finishing water based untuk bambu tutul, atau diaplikasikan langsung ke media bambu yang sudah ditumbuhi jamur dan lumut. |
WA-250 | Pemutih atau bleaching | Apabila jamur blue stain terlanjur menyerang, nodanya tak akan bisa dihilangkan dengan mudah. Namun dengan WA-250, Anda bisa menghilangkan noda tersebut dengan lebih cepat. |
Ringkasnya, untuk pengawetan anti jamur stain dan bakteri pembusuk, Anda bisa menggunakan BioCide Wood Fungicide. Sedangkan untuk pengawetan anti jamur pelapuk dan lumut, Anda bisa menggunakan BioCide Surface Film Preservative. BioCide SFP juga bisa dipakai untuk membasmi jamur dan lumut yang terlanjur tumbuh.
Khusus untuk WA-250, kami rekomendasikan untuk bambu yang sudah terlanjur terkena jamur stain. Gunakanlah bleaching tersebut sehingga warna bambu menjadi cerah indah.
Segera Pesan BioCide Sekarang juga
Yuk, dapatkan segera BioCide Wood Fungicide, BioCide Surface Film Preservative, dan juga Wood Bleaching WA-250. Produk tersebut bisa dibeli secara langsung ataupun secara daring. Untuk pembelian secara daring, Anda bisa menghubungi Customer Service kami. Nanti CS kami akan memandu Anda dalam proses pembelian yang transparan dan cepat ini.
Bagaimana bila ingin membeli secara langsung? Tentu saja bisa. Anda bisa membeli secara langsung dengan bertandang ke Bio Service Point. Saat ini, Bio Service Point terletak di 3 kota di Indonesia, yaitu Jepara, Cirebon, dan juga Yogyakarta. Di Bio Servcie Point, selain bisa membeli BioCide, Anda juga bisa membeli berbagai produk woodworking kami lainnya.
Kami juga selalu siap untuk bekerja sama lebih lanjut dengan Anda. Kami bisa mengirimkan tim BioCide ke perusahaan Anda sekiranya diperlukan.
Kiranya, itulah informasi yang bisa kami berikan di kesempatan ini. Berdasarkan penjelasan di atas, ada beberapa poin penting yang bisa kita ambil:
1. Bambu merupakan material yang memiliki banyak kegunaan bagi manusia. Jumlah bambu yang banyak juga membuat pemanfaatannya tak mengkhawatirkan seperti kayu.
2. Salah satu bambu yang memiliki estetika tinggi ialah bambu tutul. Seperti namanya, bambu ini memiliki tutul atau motif polkadot dengan warna lebih tua. Bila sudah dikeringkan, tutul akan berwarna coklat tua sedangkan backgroundnya berwarna kekuningan.
3. Bambu tutul bisa digunakan untuk membuat berbagai produk, mulai dari aneka wadah, furniture, sampai dengan dinding bangunan.
4. Namun seperti bambu kebanyakan, bambu ini rentan terserang hama. Selain hama serangga, hama lain yang wajib diwaspadai adalah jamur, lumut, dan bakteri pembusuk.
5. Untungnya, untuk mengatasi hama-hama itu, terdapat obat yang bisa digunakan. Dan kami di antijamur.net menyediakan dua produk antihama pada bambu yang bisa dipakai untuk mencegah ataupun membasmi hama.
Kami harap, informasi di atas bisa memberikan manfaat untuk Anda. Terus ikuti berbagai artikel menarik lainnya ya di antijamur.net.