Indonesia memiliki banyak flora dan fauna endemik yang tersebar di seluruh wilayah. Salah satunya yaitu kayu resak. Keberadaan kayu resak banyak dimanfaatkan dan banyak dibutuhkan.
Tak heran jika jenis kayu resak semakin langka dan keberadannya mulai mengkhawatirkan dan terancam punah. Selain karena tidak mudah untuk tumbuh di semua tempat, kebutuhan akan kayu dari pohon resak cukup tinggi.
Apa itu Kayu Resak?
Resak adalah salah satu tanaman endemik Indonesia. Tanaman ini termasuk dalam genus Vatica dan memiliki banyak spesies. Ada sekitar 80 spesies Vatica yang sudah diketahui hingga saat ini. Setiap spesies resak punya perbedaan antar satu spesies dengan yang lainnya.
Persebaran tanaman resak di seluruh dunia cukup merata dan didominasi oleh wilayah Asia Selatan hingga Asia Tenggara. Di Indonesia, tanaman ini hanya dapat tumbuh di beberapa wilayah. Paling banyak ditemukan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Sementara di wilayah sunda kecil tidak ditemukan sama sekali.
Pada tiap wilayah tempat tumbuhnya, resak dimanfaatkan untuk banyak kebutuhan oleh masyarakat. Selain dapat diolah untuk memenuhi berbagai kebutuhan, kayu ini juga memiliki beragam julukan atau nama lain yang berbeda di tiap daerah tumbuhnya.
Di Papua Nugini, tanaman ini dikenal dengan sebutan Vatica, sementara di Thailand, dikenal dengan sebutan Tamsao, berbeda pula dengan Vietnam yang menyebutnya dengan julukan lau tau. Nah, di Indonesia tanaman ini juga memiliki sebutan yang berbeda-beda.
Di tiap wilayah tumbuhnya, tanaman ini sudah memiliki julukan atau nama local masing-masing. Namun secara umum, sebutan nasional bagi tanaman ini adalah resak.
Pertumbuhan Pohon Vatica
Pohon resak berukuran kecil, dalam kadar maksimalnya bahkan cenderung sedang. Jarang sekali ditemukan resak yang tumbuh tinggi dan besar saat masa penanaman. Namun, meski tidak tinggi dan besar, pohon resak tetap mampu mencapai 125 m.
Bagian batang pohon resak punya lapisan kulit yang cukup tipis. Kayu pada bagian dalamnya berwarna pink sedangkan pada bagian terasnya cenderung lebih terang. Tanaman resak memiliki daun dengan bentuk yang sederhana namun percabangan dari pohonnya tidak teratur.
Resak memiliki buah dari bunga yang bentuknya beragam, dari yang berbentuk oval sampai bundar. Secara umum pertumbuhantanaman resak termasuk lambat.
Namun, ada beberapa spesies resak yang menunjukkan pola pertumbuhan lebih cepat dibanding dengan spesies lainnya. Kecepatan masa tumbuhnya dapat dilihat dan diperhatikan dari masa pertumbuhan bunganya pertama kali.
Pada spesies resak rassak contohnya, dapat berbunga satu kali dalam satu tahun. Pada jenis resak pauciflora yang termasuk spesies resak yang tumbuh subur di Malaysia, baru mampu berbunga saat sudah berusia 5 tahun.
Sebagian besar, pengolahan kayu dari pohon resak digunakan untuk pembuatan mebel. Ada pula yang dimanfaatkan untuk kebutuhan konstruksi bangunan hingga sebagai fasilitas transportasi. Misalnya digunakan untuk kayu bantalan pada rel kereta api.
Mengenal Karakter Kayu Resak
Bagian dari pohon resak yang paling banyak dimanfaatkan adalah kayunya. Kayu resak memiliki bobot yang termasuk dalam kategori medium hingga berat. Jenis kayu yang dihasilkan dari pohon resak ini adalah jenis kayu hardwood. Bagian terasnya berwarna merah kecokelatan dengan sedikit kehijauan.
Bagian gubal kayu resak berwarna cokelat kekuningan. Perbedaan warna dari kedua bagian kayu tersebut akan lebih terlihat setelah melakukan penebangan. Vatica memiliki serat kayu dengan pola yang lurus dengan kemampuan kembang susutnya cenderung tinggi.
Resak sulit untuk dipotong karena mengandung resin di waktu tertentu seperti halnya pohon karet. Resin yang terkandung di dalamnya ini kerap menjadi penghalang pada pengolahan kayu Vatica. Meski demikian, jika dibor, hasil pengeborannya akan halus.
Tekstur kayunya secara umum halus merata dengan warna kayu yang cenderung keperakan. Jika dilihat secra kasat mata, lingkar tahun pada kayu resak tidak terlihat cukup jelas.
Tingkat Keawetan Kayu Resak
Setelah mengetahui karakter kayu resak, pertanyaan selanjutnya adalah “bagaimana tingkat keawetan kayu resak?
Yang menjadi nilai plus, bahwa kayu resak merupakan jenis kayu yang cukup awet. Bahkan beberapa spesies dari kayu resak menunjukkan ketahanan yang baik saat terkena serangan rayap. Beberapa spesies resak dengan keawetan terbaik yaitu resak cuspidate dan resak teysmanniana.
Resak cuspidate dapat bertahan dengan baik hingga jangka waktu penggunaan 14 tahun sedangkan spesies teysmanniana mampu bertahan saat tidak ada kontak langsung dengan tanah hingga 10 tahun penggunaan.
Penggunaan kayu resak akan lebih awet jika telah diaplikasi bahan pengawet kayu. Namun, yang perlu jadi perhatian adalah bahwa Anda harus memilih produk terbaik untuk membuat jenis kayu ini lebih awet saat digunakan. Anda bisa melapisi kayu resak dengan Biocide.
Produk fungisida terbaik dari Biocide Wood Fungicide dan Biocide Surface Film Preservative (SFP) akan membantu melapisi resak agar lebih aman dan awet.
Di Manakah Anda bisa Menemukan Produk untuk Merawat dan Mengawetkan Kayu Resak?
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau pemesanan mengenai produk ini, silahkan hubungi HotLine kami di sini : HotLine Bio. Atau melaui e-mail di info.bioindustries@gmail.com.
Anda dapat membeli seluruh varian produk dari PT Bio Industri Omnipresen secara online melalui beberapa kanal marketplace kami berikut ini:
Anda juga bisa membeli seluruh produk dari Bioindustries secara langsung di beberapa service point kami berikut ini:
Bio Center Yogyakarta
Phone / fax: 0274 388301
Hp / WhatsApp: Klik di Sini
e-mail: info@bioindustries.co.id
Bio Service Point Jepara
Phone: 0291 598992
e-mail: info@bioindustries.co.id
Bio Service Point Cirebon
Phone: 0231 320759
e-mail: info@bioindustries.co.id