Bila kita bicara mengenai produk kayu yang paling banyak digunakan masyarakat, maka kusen ada di antaranya. Kayu kusen, dengan demikian, merupakan kebutuhan penting dan tuntutan untuk membuatnya berkualitas demikian tinggi.
Salah satu cara yang bisa kita usahakan untuk membuat kusen makin berkualitas adalah dengan mengawetkan bahan pembuatnya. Dengan catatan, jangan mengawetkan kayu dengan solar dan oli jika ingin nilai jual produk tersebut meningkat drastis atau setidaknya menambah nilai kompetitifnya. Dan dalam usaha untuk membuat kayu kusen lebih awet sendiri, antisipasi serangan jamur adalah salah satu yang harus diperhitungkan.
Mengapa Jamur?
Kewaspadaan terhadap serangan jamur pada dasarnya harus kita aplikasikan pada semua produk kayu, tidak hanya pada kusen pintu kayu atau jendela. Hal ini dikarekanan, jamur adalah organisme yang secara alami menjadi hama semua jenis material tersebut. Jamur memanfaatkan kayu sebagai tempat hidup sekaligus sumber makanan. Pemanfaatan tersebut jelas-jelas akan membuat produk kayu rusak sehingga masa pakainya tak bisa bertaha lama.
Pada kusen sendiri, hal itu diperparah pada kondisi peletakannya yang sebagian menghadap eksterior. Perubahan cuaca hingga eksposi UV light yang tinggi bisa membuat kayu maupun lapisan cat lebih mudah lapuk dan diserang jamur.
Berdasarkan jenis kerusakannya sendiri, jamur hama kayu bisa digolongkan menjadi:
Jamur Noda
Adalah jamur yang mampu membuat perubahan permanen pada warna kayu. Jamur berukuran mikroskopis ini memang tak akan membuat kayu rusak membusuk, tetapi harga jualnya tetap turun karena keindahan alami kayu tak lagi tampak.
Jamur Pembusuk
Seperti namanya, jamur pembusuk adalah jamur yang dapat membusukkan material kayu. Organisme ini akan menyebabkan kerusakan struktural maupun estetika. Akan tetapi, dibanding serangan jamur noda, serangan jamur pembusuk lebih lambat dan pada awal infeksinya bisa diatasi dengan mudah.
Metode untuk Mengawetkan Kayu Kusen
Ada banyak cara mengawetkan kayu yang bisa diaplikasikan agar kusen tidak rusak terserang jamur. Keempat proses pengawetan kayu yang terdiri dari metode perendaman, vakum tekan, pengkuasan, hingga spraying pun bisa kita usahakan.
Prinsip utamanya ialah melarutkan bahan pengawet antijamur yang nantinya digunakan sebagai larutan perendaman hingga larutan pengkuasan. Dengan berbagai cara tersebut, kayu akan mengandung antijamur yang sifatnya beracun bagi kelompok organisme tersebut.
Rekomendasi Bahan Pengawet untuk Kayu Kusen
Bahan pengawet yang kami sarankan untuk pengawetan kayu kusen adalah Biocide Wood Fungicide dan Biocide Surface Film Preservative (SFP).
Biocide Wood Fungicide
Biocide Wood Fungicide adalah bahan antijamur yang khusus dibuat untuk mencegah jamur noda seperti blue stain. Produk ini juga bisa diandalkan untuk mencegah serangan bakteri pembusuk hingga berbagai jenis lumut. Biocide Wood Fungicide bisa dilarutkan dengan air maupun minyak dalam berbagai metode yang disebut di atas. Aplikasi produk ini bisa dilakukan setidaknya dua kali dalam alur woodworking:
- Pasca kayu ditebang
- Pasca kayu dipotong menjadi timber
Biocide Surface Film Preservative
Bila Biocide Wood Fungicide diaplikasikan langsung pada kayu untuk mencegah jamur blue stain, tidak demikian dengan Biocide Surface Film Preservative. Bahan ini merupakan antijamur khusus yang penggunaannya dengan cara dimasukkan dan dicampur dalam sistem finishing kayu, termasuk kayu kusen. Biocide Surface Film Preservative dengan kata lain akan membuat lapisan cat makin protektif terhadap serangan jamur.
Informasi lebih lengkap mengenai kedua produk untuk mengawetkan kayu lapuk pada kusen tersebut, silahkan hubungi kami via kontak yang tersedia di website ini.